Sukses

Bursa Saham Asia Melemah Imbas Tekanan Wall Street

Investor terus memantau saham pengembang Beijing, China Evergrande Group, yang masih terlilit utang.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia-Pasifik susut pada pedagangan Kamis pagi (6/1/2022) tersengat penurunan wall street. Indeks saham Dow Jones alami koreksi pertama pada 2022.

Awal pedagangan di bursa saham Asia, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,92 persen, sementara indeks Topix merosot sekitar 0,69 persen. Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,85 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 melemah 0,92 persen pada pembukaan pasar. Indeks saham Asia-Pasifik di luar Jepang diperdagangkan 0,36 lebih rendah.

Investor terus memantau saham pengembang Beijing, China Evergrande Group, yang masih terlilit utang. Reuters melaporkan perusahaan sedang berupaya melakukan penundaan enam bulan dalam melakukan pembayaran obligasi domestik.

Laporan dari pertemuan Federal Reserve AS (The Fed) pada Desember yang baru dirilis pada Rabu, 5 januari 2022  menunjukkan para eksekutif siap secara agresif memangil  kembali bantuan kebijakan.

Indeks utama di wall street anjlok tajam setelah laporan tersebut dipublikasikan. Indeks S&P 500 melemah 1,94 persen menjadi 4.700,58. Indeks Dow Jones Average menyusut 392,54 poin sehingga berada di level 36.407,11. Indeks Nasdaq Composite jatuh 3,34 persen ke tempat 15.100,17.

Imbal hasil Treasury AS 10 tahunan menyentuh 1,7 persen pada Rabu, 5 Januari 2022. Terakhir menempati posisi di 1,6981 persen. Imbal hasil bergerak berbanding terbalik dengan harga.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS

Indeks dolar AS yang melacak terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya berada di 96,211. perolehan ini menadakn kenaikan 96,3 poin pada awal pekan ini.

Yen Jepang diperdagangkan seharga 116 per dolar atau lebih lemah dari tingkat bawah 115,5 dilihat terhadap greenback awal ini. Dolar Australia menguat senilai  0,7207 dari tingkat terbawahnya seharga 0,72.

Pada perdagangan Kamis pagi, harga minyak merosot. Patokan internasional berjangka minyak mentah Brent turun 0,92 persen menjadi USD 80,06 atau Rp 1,15 juta (asumsi kurs Rp 14.401 per dolar AS) per barel. Minyak mentah berjangka AS susut 0,75 persen dengan harga USD 77,27 atau Rp 1,11 juta per barel.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.