Sukses

Bumi Resources Minerals Bakal Eksplorasi Tambang Emas Linge Abong di Aceh

Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk, Suseno Kramadibrata berharap untuk dapat mengembangkan proyek emas Linge Abong secepatnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Minerals Tbk melalui anak usahanya PT Bumi Sumberdaya Semesta (BSS) mereklasifikasi tambang emas Linge Abong milik PT Linge Mineral Resources (LMR) dari proyek pengembangan usaha menjadi aset eksplorasi dan evaluasi dalam neraca perseroan.

Manajemen PT Bumi Resources Minerals Tbk menyatakan, telah terjadi realisasi atas dana proyek pengembanagn usaha sebesar USD 123 juta oleh anak usaha perseroan dalam hal ini BSS menjadi kepemilikan saham pada PT Linge Mineral Resources.

"Hal ini bermakna dana yang ditempatkan tersebut akan direklasifikasi dari akun proyek pengembangan usaha (sebelumnya) menjadi akun aset eksplorasi dan evaluasi di neraca perusahaan,” tulis perseroan.

LMR merupakan pemegang konsesi penambangan emas Linge Abong seluas 36.420 hektar di Aceh. Dalam prospektus yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (31/12/2021). PT Bumi Resources Minerals Tbk melalui BSS telah menempatkan sejumlah dana pada PT Andalan Anugerah Sekarbumi (AAS) untuk mencari aset potensial tambang emas di Sumatera, Indonesia.

Pada Desember 2021, AAS telah merealisasikan dana proyek pengembangan usaha menjadi saham pada PT Linge Mineral Resources, suatu perusahaan tambang emas yang berlokasi di Aceh, Sumatera, Indonesia.

Berdasarkan laporan keuangan tercatat penempatan dana proyek pengembangan usaha BSS pada AAS sebesar USD 123.750.467 atau setara Rp.1.772.510.000.000 (Rp 1,77 triliun).

Dalam rangka realisasi atas dana proyek pengembangan usaha tersebut menjadi investasi, BSS bermaksud untuk mengkonversi tagihannya terhadap AAS menjadi saham sebanyak 9.329 saham baru pada AAS dengan harga nominal sebesar Rp.100.000 per saham yang dilaksanakan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp.190.000.000 per saham.

Manajemen PT Bumi Resources Minerals Tbk yakin transaksi yang dilakukan akan mendatangkan manfaat bagi perseroan pada kemudian hari. Salah satunya, perseroan memiliki kontrol baik secara langsung dan tidak langsung atas LMR sehingga akan memberikan kontribusi positif terhadap perseroan, serta menambah portofolio aset perseroan sebagai perusahaan tambang.

"Dengan dilakukannya transaksi, dana pengembangan proyek yang telah dikeluarkan oleh perseroan melalui BSS terealisasi menjadi anak usaha perseroan, sehinghga perseroan memiliki kontrol lebih besar atas rencana pengembangan proyek LMR,” tulis perseroan.

Direktur Utama PT Bumi Resources Minerals Tbk, Suseno Kramadibrata berharap untuk dapat mengembangkan proyek emas Linge Abong secepatnya.

"Prospek emas di proyek Linge Abong dapat menambahkan nilai secara signifikan bagi para pemegang saham kami, sebagai tindak lanjut pengembangan proyek tambang emas di Palu dan Gorontalo dalam dua tahun ke depan,” ujar dia dalam keterangan tertulis.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham BRMS

Pada penutupan perdagangan Kamis, 30 Desember 2021, saham BRMS naik tipis 0,87 persen ke posisi Rp 116 per saham. Saham BRMS naik satu poin ke posisi Rp 116 per saham.

Saham BRMS berada di level tertinggi Rp 120 dan terendah Rp 113 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.690 kali dengan volume perdagangan 12.857.818. Nilai transaksi Rp 151,3 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.