Sukses

Grup AirAsia Bakal Bidik Dana Segar dari Rights Issue

AirAsia Group Berhad umumkan akan menggalang dana dari rights issue untuk mendukung bisnis grup.

Liputan6.com, Jakarta - AirAsia Group Berhad (AAGB) mengumumkan akan menyelesaikan penggalangan dana senilai RM974,5 juta atau setara Rp 3,32 triliun (asumsi nilai tukar Rupiah terhadap Ringgit Malaysia 3.408), melalui renounceable rights issue untuk pemegang saham sebelumnya dengan pencatatan RCUIDS dan waran pada Jumat, 31 Desember 2021.

Rights issue mensyaratkan penerbitan 7 tahun Redeemable Convertible Unsecured Islamic Debt Securities (RCUIDS) dengan nilai nominal masing-masing RM0,75, ditambah waran yang dapat dilepas cuma-cuma, berdasarkan 2 RCUIDS dengan 1 waran untuk setiap 6 saham AirAsia Group Berhad yang dipegang.

Sebagai komponen utama dari inisiatif penggalangan dana AAGB, rights issue akan memungkinkan AAGB untuk mendukung berbagai segmen grup, termasuk tetapi tidak terbatas pada modal kerja dan biaya operasional lainnya yang timbul akibat pandemi COVID-19.

Selain itu, biaya yang diperlukan untuk pengembangan operasional guna mempersiapkan pemulihan perjalanan internasional, diimbangi dengan pertumbuhan pendanaan berbagai unit bisnis digital AirAsia.

Pencapaian ini memberikan suntikan yang kuat guna mendukung strategi penggalangan dana grup secara keseluruhan.

CEO AirAsia Group, Tony Fernandes menuturkan, setelah dua tahun yang paling menantang dalam sejarah penerbangan komersial, perseroan akhirnya mencapai titik terang. Pihaknya berhasil menghadapi pandemi dengan merestrukturisasi, meluncurkan kembali dan kini berada dalam posisi yang lebih kuat untuk pulih lebih cepat.

"Kami memanfaatkan momen penghentian sementara penerbangan untuk meninjau setiap aspek operasi maskapai kami, dengan berfokus pada strategi pengendalian biaya dan mengoptimalkan jaringan dan armada kami agar dapat kembali dalam kondisi lebih kuat dan lebih ramping dari sebelumnya di seluruh pasar utama kami,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Rabu (29/12/2021).

Ia menambahkan, perseroan bertransformasi menjadi penyedia layanan perjalanan dan gaya hidup digital yang tidak hanya bergantung pada tiket pesawat saja, tetapi juga menyediakan model bisnis yang lebih kokoh dan tangguh pada  masa mendatang.

"Asean adalah wilayah di mana kami memiliki pijakan terkuat dengan akses ke lebih dari 700 juta pelanggan. Selama 18 bulan terakhir, kami telah meluncurkan banyak lini bisnis baru untuk memenuhi permintaan konsumen terhadap ekonomi digital yang sedang berkembang," kata dia.

AAGB kini menjadi perusahaan investasi dengan portofolio bisnis perjalanan dan gaya hidup komprehensif yang memanfaatkan teknologi untuk memberikan nilai terbaik dengan biaya terendah, didukung oleh data yang kuat.

"Kami juga merupakan salah satu merek terkemuka di Asia yang tetap berkomitmen untuk melayani semua kalangan,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Raih Status Unicorn

Awal 2021, aplikasi super perseroan mendapatkan status unicorn dalam kurun waktu kurang dari dua tahun oleh Credit Suisse, dengan nilai valuasi lebih dari USD 1 miliar atau Rp 14,25 triliun.

Bisnis fintech, BigPay, berhasil menggalang dana hingga USD100 juta atau sekitar Rp 1,42 triliun dari SK Group sambil terus transformasi interkonektivitas fintech di kawasan ini dengan mendemokratisasi layanan keuangan, menawarkan aksesibilitas dan inklusivitas untuk mendukung usaha perseorangan, UMKM, dan bisnis baru dengan landasan kebijakan yang lebih adil bagi semua kalangan.

BigPay kini berfokus untuk mendapatkan lisensi penyediaan pinjaman untuk memperluas penawaran suku bunga rendah.

"Rights issue yang diumumkan hari ini adalah komponen kunci dari strategi penggalangan dana kami secara keseluruhan untuk mendukung penguatan bisnis perjalanan udara kami di kawasan Asean pada 2022,” tutur dia.

Ia menuturkan, pihaknya terus memulihkan layanan penerbangan di pasar-pasar utama dan menantikan kembalinya kinerja operasional kami layaknya sebelum Covid-19 terutama pada rute populer di tahun depan. Hal ini didukung dengan semakin masifnya vaksinasi, prosedur pengujian yang lebih baik, serta edukasi di semua pasar.

Selain itu juga menunjukkan kepercayaan investor yang kuat terhadap keseluruhan strategi pemulihan termasuk transformasi digital yang telah menerima dukungan luar biasa hingga saat ini melalui berbagai inisiatif penggalangan dana.

"Selain itu, baru-baru ini kami telah mendapatkan persetujuan dari Danajamin Nasional Bhd untuk jaminan pinjaman sebesar 80 persen hingga RM500 juta, yang semuanya menandakan dukungan kuat untuk strategi transformasi kami agar menjadi lebih dari sekadar maskapai penerbangan di era digital ini,” ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Penggalangan Dana

Tony mengatakan, dengan pengumuman yang disampaikan, Rabu, 29 Desember 2021, strategi penggalangan dana telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Kini nilai penggalangan dana telah mencapai lebih dari RM2,5 miliar.

Ini mendukung likuiditas perusahaan untuk pengembangan operasional hingga tahun depan sampai nantinya operasional dapat berjalan dengan berkesinambungan sehingga dapat memberikan nilai lebih bagi pemegang saham.

"Seiring dengan transformasi digital kami yang terus berjalan, saat ini kami sedang berupaya menggalang dana segar untuk pengembangan airasia Super App, usaha logistik Teleport dan perusahaan enjiniring kami, Asia Digital Engineering (ADE), dalam waktu dekat," ujar dia.

Ia menuturkan, AirAsia Super App yang kini menyediakan 16 produk layanan perjalanan dan gaya hidup sudah menjadi salah satu dari tiga agen perjalanan online (OTA) teratas di Asean dan dalam proses menjadi Super App pilihan bagi semua kalangan di Asean.

Tony menilai, Airasia Super App tidak hanya menawarkan tiket penerbangan dan akomodasi bernilai terbaik, tetapi juga layanan pengiriman makanan, kesehatan, kecantikan, edutech, transportasi ride-hailing, dan lainnya.

Di sisi lain, Teleport sedang tumbuh secara signifikan seiring dengan lonjakan permintaan industri e-commerce di Asean untuk layanan pengiriman first dan last mile delivery.

"Kami juga melihat potensi besar bagi ADE untuk menjadi penyedia layanan perawatan pesawat terkemuka di Asean,” ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.