Sukses

Rivian Bangun Pabrik di Georgia Meski Cetak Rugi

Pabrik Rivian di Georgia diprediksi mampu mempekerjakan lebih dari 7.500 orang dengan total produksi 400 ribu kendaraan per tahun.

Liputan6.com, Detroit - Startup kendaraan listrik yang didukung Amazon, Rivian Automotive Inc siap membangun pabrik senilai USD 5 miliar atau setara Rp 71,8 triliun  (asumsi kurs Rp 14.374 per dolar AS) di Georgia, jadi pabrik rakitan kedua di AS demi genjot produksi.

Laporan hasil kuartalan I perusahaan yang dilaporkan ke publik sejak IPO pada November 2021, Rivian membukukan rugi bersih pada kuartal III sebesar USD 1,2 miliar, setara Rp 17,2 triliun.

Saham Rivian anjlok 9,8 persen usai penutupan perdagangan imbas perusahaan mengumukan proyeksi produknya turun beberapa ratus kendaraan. Target pada 2021 sebanyak 1.200 dengan jumlah pre-order mengecewakan di Wall Street.

Pabrik Rivian di Georgia diprediksi mampu mempekerjakan lebih dari 7.500 orang dengan total produksi 400 ribu kendaraan per tahun.

Menurut jadwal, pabrik memulai operasionalnya pada 2024 dengan produks sel baterai internal. Hal ini mendapatkan konfirmasi dari sebagai orang berdasarkan pengajuan dokumen ke negara bagian. Baik Rivian dan pemerintah Georgia tidak mengungkapkan besaran insentif pajak yang akan perusahaan bayar.

Rivian melaporkan rugi bersih kuartal III sebesar USD 1,2 miliar atau USD 12,21 per saham. Jumlah ini belum termasuk kerugian USD 458 juta setelah menerbitkan senior convertible notes.

Sementara itu kerugian operasional hasil koreksi senilai USD 776 juta. Rivian melaporkan pendapatan sejumlah USD 1 juta setelah mulai mengirimkan kendaraan pertamanya pada September.

Pada September, Rivian meluncurkan pikap dan awal minggu ini memperkenalkan SUV. Perusahaan telah mengirim 386 pikap dan 652 SUV ke pasar. Rencananya distribusikan van pertama ke Amazon bulan ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Faktor yang Hambat Produksi

"Tantangan berat bagi Rivian adalah harus meluncurkan dan meningkatkan produksi tiga kendaraan yang berbeda dalam beberapa bulan," ujar Chief Executive RJ Scaringe saat konferensi keuangan perusahaan, mengutip laman Channel News Asia, ditulis Minggu (19/12/2021).

Masalah terberat juga mencakup kendala rantai pasokan global yang terhambat karena pandemi COVID-19. Termasuk pula pasar tenaga kerja yang ketat dan masalah jangka pendek seputar pembuatan modul baterai listrik. Rivian sedang berfokus guna mempercepat timeline untuk peningkatan produksi kendaraannya.

Perusahaan rintisan yang berbasi di Irvine, California berjuang meluncurkan pikap R1T, SUV R1S dan van di tengah terhambatnya rantai pasokan termasuk kekurangan chip yang melanda industri otomotif. Produk tersebut harus segera dikirimkan ke Amazon.

Selama pandemi COVID-19, kekurangan chip memaksa produsen mobil membatasi produksi kendaraannya. Otomatis persediaan terbatas sehingga harga jual sedikit naik. Saat ini perusahaan otomotif berupaya melindungi operasinya dari penyebaran varian omicorn.

Rivian sebagai stratup dan perusahaan mapan lainnya juga bersaing dengan pemimpin EV, Tesla. Dorongan untuk menghilangkan emisi kendaraan kian tumbuh terutama di China dan Eropa.

3 dari 4 halaman

Kinerja Pabrik Lainnya

Sementara pabrik di timur Atlanta, pembangunan konstruksi akan dimulai pada musim panas dan akan bergabung dengan pabrik di Normal, Illinois. Tidak sampai situ saja, Rivian berniat membuka pabrik di Eropa dan China. Gerilya ini bertujuan untuk menghasilkan setidaknya 1 juta kendaraan per tahun pada akhir dekade ini, menurut Scaringe.

Saat ini, pabrik di Illinois mempunyai kapasitas tahunan 150 ribu kendaraan. Rivian mengatakan akan meningkatkannya menjadi 200 ribu pada 2023 seiring dengan penambahan kendaraan baru. Perusahaan mengungapkan akan menambah sebanyak 1 ribu pekerjaan baru di sana pada kuartal II 2022.

Pada Rabu, 15 Desember 2021, Rivian menyampaikan ada sekitar 71 ribu R1T dan R1S pre-order di Amerika Serikat dan Kanada. Jumlah ini meningkat dari semula 55.400 pada laporan akhir Oktober. Analis Morgan Stanley Adam Jonas menilai jumlah pesanan baru tampaknya berada di bawah ekspektasi.

Ford menuturkan, akan membatasi pemesanan pikap listrik F-150 Lightning sebanyak 200 kendaraan saja pada bulan ini. Rivian mempunyai kontrak lain untuk membangun 100 ribu van pengiriman listrik untuk Amazon pada 2025.

4 dari 4 halaman

IPO Terbesar

Kini valuasi pasar Rivian mencapai USD 93 miliar setara Rp 1.335,5 triliun. Entitas melakukan debut penawaran publik di Nasdaq bulan lalu dan menjadi IPO perusahan terbesar di dunia sepanjang 2021.

Rivian berhasil mengantongi USD 14 miliar sebanding Rp 201,05 triliun untuk mendanai pertumbuhan di masa depan. Nilai itu di luar dari dana yang dikumpulkan secara pribadi dari investor seperti Amazon.com Inc dan Ford Motor Co senilai USD 10,4 miliar (atau Rp 149,3 triliun). Kepemilikan Amazon di saham Rivian sebanyak 20 persen semtara Ford sekitar 12 persen.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.