Sukses

Saham BBCA Menguat, Kekayaan Hartono Bersaudara Bertambah

Hartono bersaudara mencatat kenaikan kekayaan sekitar USD 3,8 miliar atau Rp 54,51 triliun pada 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Forbes merilis daftar real-time orang terkaya di Indonesia. Dalam laporan tersebut, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono mempertahankan posisinya sebagai orang terkaya di Indonesia dalam daftar Forbes Indonesia’s 50 Richest.

Hartono bersaudara bertengger dengan kekayaan bersih USD 42,6 miliar atau sekitar Rp 611,8 triliun (kurs Rp 14.361 per USD). Hartono Bersaudara mencatat kekayaan terbesar tahun ini dengan penambahan USD 3,8 miliar atau sekitar Rp 54,51 triliun, terutama berkat kenaikan saham Bank Central Asia/BCA (BBCA).

Merujuk laman Forbes, Kamis (16/12/2021), keluarga Hartono membeli saham BCA saat krisis ekonomi Asia pada 1997-1998.

Akar kekayaan keluarga berasal dari pembuat rokok kretek Djarum yang dimulai oleh ayah mereka dan sekarang dijalankan oleh putra Budi, Victor. Kepemilikan lain keluarga ini termasuk merek elektronik populer Polytron dan real estate utama di Jakarta.

Saat berita ini ditulis, saham BBCA berada pada level 7.325 per lembar. Secara year to date, saham BBCA mencatatkan kenaikan 7,46 persen, dan naik 143,31 persen selama lima tahun terakhir.

Pada penutupan perdagangan Kamis, 16 Desember 2021, saham BBCA melemah tipis 0,34 persen ke posisi Rp 7.275 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 7.400 dan terendah Rp 7.275 per saham. Total volume perdagangan 106.472.522 dengan nilai transaksi Rp 770,3 miliar. Total frekuensi perdagangan 14.282 kali.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Kuartal III 2021

Hingga kuartal III tahun ini, BCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 23,2 triliun, atau naik 15,8 persen secara year on year (YoY).

Perolehan laba tersebut dipicu oleh kenaikan penyaluran kredit baru sebesar 13,8 persen YoY seiring komitmen BCA mendukung pemulihan ekonomi. Dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) juga tumbuh 21,0 persen YoY hingga akhir September 2021.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.