Sukses

Wall Street Perkasa, Inflasi AS Sentuh Posisi Tertinggi Sejak 1982

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,95 persen menjadi 4.712,02 sehingga sentuh rekor.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Jumat, 10 Desember 2021 dengan indeks S&P 500 mencapai rekor. Wall street melambung meski inflasi mencapai level tertinggi dalam 39 tahun.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 naik 0,95 persen menjadi 4.712,02. Rata-rata indeks S&P 500 naik 0,7 persen dari posisi tertinggi sepanjang masa. Indeks Dow Jones melambung 216,39 poin atau 0,6 persen menjadi 35.970,99. Indeks Nasdaq naik 0,7 persen menjadi 15.630,60.

Selama sepekan, indeks Dow Jones naik 4 persen, dan menghentikan penurunan beruntun dalam empat minggu. Indeks acuan ini memiliki kinerja mingguan terbaik sejak Maret. Indeks S&P 500 dan Nasdaq masing-masing naik 3,8 persen dan 3,6 persen pada pekan ini. Indeks acuan ini juga mencatat kinerja terbaik sejak Februari 2021.

Inflasi melonjak 6,8 persen year over year pada November ke tingkat tertinggi sejak 1982 yang disampaikan Departemen Tenaga Kerja AS. Rilis inflasi tersebut lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones 6,7 persen.

Indeks harga konsumen yang mengukur sejumlah barang naik 0,8 persen pada November 2021. Inflasi inti yang tidak termasuk harga makanan dan energi naik 0,5 persen pada November 2021, dan 4,9 persen dari tahun lalu, hal ini sesuai harapan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Investor Waspadai Pembacaan Inflasi

Beberapa investor mungkin telah antisipasi pembacaan inflasi yang lebih panas dari ekonom yang mengarah ke reli setelah rilis inflasi. Jeffrey Gundlach dari DoubleLine khawatir inflasi akan segera mencapai 7 persen.

"Angka CPI Jumat ini mungkin menunjukkan inflasi terbesar dalam beberapa dekade, tetapi masih tepat seperti yang diharapkan. Ini sebenarnya hal yang baik, karena pasar telah memperhitungkan inflasi lebih tinggi, jadi ini bisa dianggap melegakan,” kata Chief Market Strategist LPL Financial, Ryan Detrick, dilansir dari CNBC, Sabtu (11/12/2021).

Titik terang dari laporan CPI adalah kenaikan mobil bekas, penginapan dan tiket pesawat yang lebih rendah dari yang diharapkan. “Area ini sangat tinggi dan ini bisa menjadi salah satu tanda pertama inflasi bisa mendekati puncaknya,” kata dia.

Investor juga waspada pembacaan inflasi yang tinggi dapat menyebabkan the Federal Reserve mempercepat program pembelian obligasi bulanan senilai USD 120 miliar.

3 dari 3 halaman

Gerak Saham

Di satu sisi, saham Oracle naik 15,6 persen pada Jumat pekan ini setelah perseroan membukukan hasil kuartalan lebih baik dari perkiraan. Saham maskapai Southwest Airlines turun hampir 3,8 persen menyusul penurunan peringkat lainnya di wall street.

Saham Peloton melemah 5,4 persen setelah turun 11,3 persen pada perdagangan Kamis pekan ini. Credit Suisse memangkas pandangannya pada perseroan. Kembali ke gym dan pergeseran belanja konsumen akan bebani laba.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.