Sukses

PPKM Level 3 Nataru Batal, Analis Sebut Jadi Sentimen Positif IHSG

Sejumlah sentimen domestik bayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sehingga berada di posisi 6.600.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk tidak menerapkan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 atau PPKM Level 3 di semua wilayah Indonesia saat periode Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal itu lantaran penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia menunjukkan perbaikan yang signifikan dan terkendali.

Merespons kebijakan tersebut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan Selasa, 7 Desember 2021. IHSG ditutup naik 0,85 persen ke posisi 6.602,56.

"Turunnya kekhawatiran investor akan omicron, dibatalkannya PPKM level 3 oleh pemerintah dan rilis data cadangan devisa yang cukup baik,” kata Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksono, dikutip Rabu (8/12/2021).

Ia mengatakan, PPKM level 3 yang tidak diterapkan di seluruh Indonesia menjadi sentimen positif untuk emiten berbasis mal dan ritel. Hal itu mendapatkan respons positif dari investor.

Hal senada dikatakan Head of Research PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana. Ia menuturkan, kenaikan IHSG sentimen varian omicron dan pembatalan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 di seluruh Indonesia pada libur Natal dan Tahun Baru.

"Varian omicron yang diasumsikan tidak mengkhawatirkan seperti varian delta dengan gejala lebih ringan, membuat pemerintah justru membatalkan PPKM level 3 di seluruh Indonesia. (PPKM-red) dilakukan melihat kondisi daerah,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Dengan demikian, menurut Wawan, pembatalam PPKM level 3 di seluruh Indonesia akan berdampak terhadap mobilitas sehingga aktivitas usaha dapat berjalan terutama pariwisata. Selain itu, rilis data ekonomi seperti cadangan devisa November yang naik menjadi USD 145,9 miliar juga jadi sentimen positif.

"Aktivitas bisnis masih terjadi, sebelumnya pertumbuhan ekonomi Desember diperkirakan turun. (PPKM level 3 batal-red) ini beri energi ke IHSG,” kata dia.

Adapun sentimen yang perlu dicermati ke depan, menurut Wawan percepatan tapering atau pengurangan pembelian obligasi oleh bank sentral Amerika Serikat (AS). "Inflasi AS di atas lima persen akan percepat tapering,” ujar dia.

Wawan menambahkan, jika pekan ini IHSG dapat bertahan di 6.600 dapat mendorong IHSG mencapai 6.600-6.700 pada akhir 2021.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak IHSG

Senada, Pengamat pasar modal Edwin Sebayang menuturkan, penguatan IHSG akan berlanjut pada perdagangan Rabu pekan ini.

"Seiring dibatalkannya aturan PPKM level 3 pada akhir 2021 dan meredanya kekhawatiran serangan varian omicron jadi katalis positif. Edwin prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.570-6.666," kata Edwin.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengumumkan pembatalan PPKM level 3 selama periode Natal dan Tahun Baru. Kendati begitu, Luhut menekankan tetap ada pengetatan aktivitas masyarakat selama periode Nataru.

"Pemerintah memutuskan untuk tidak akan menerapkan PPKM level 3 pada periode Nataru pada semua wilayah.Penerapan level PPKM selama Nataru akan tetap mengikuti asesmen situasi pandemi sesuai yang berlaku saat ini, tetapi dengan beberapa pengetatan,” ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.