Sukses

Ini Tiga Penyebab yang Bikin Harga Bitcoin Tersungkur

Berikut tiga faktor utama yang menekan aset kripto khususnya bitcoin.

Liputan6.com, Jakarta - Sulit menentukan sentimen yang mengakibatkan aset kripto jatuh. Akan tetapi, pada 2021, setidaknya ada sejumlah faktor penyebab aset kripto tertekan.

Penurunan terbesar bitcoin kian berangsur pulih, Hal ini ditunjukkan harga bitcoin USD 48 ribu atau Rp 693,1 juta (asumsi kurs Rp 14.440 per dolar AS) pada Sabtu, 4 Desember 2021. Awalnya harga bitcoin terpuruk di angka USD 45 ribu, atau setara Rp 649,8 juta, bitcoin tetap memimpin perdagangan aset kripto.

Anjloknya nilai bitcoin usai menorehkan harga tertinggi sepanajang 2021 di posisi USD 57 ribu atau Rp 823,1 juta pada Jumat, 3 Desember 2021.  Dapat dikatakan tekanan adalah ujian bagi bitcoin setelah mencapai valuasi tertinggi. Sejak melemah hingga Minggu, 5 Desember 2021, pergerakan bitcoiin terus bergerak turun sebanyak 14,2 persen.

Koin digital lainnya seperti ethereum turut jatuh selama 24 jam terakhir pada Minggu, 4 Desember 2021. Total kapitalisasi pasar kripto melemah daru USD 2,6 triliun, atau Rp 37.545,3 triliun menjadi USD 2,07 triliun, setara Rp 29.891,1 triliun pada Jumat, 3 Desember 2021, demikian laporan Republicworld.com. Kapitalisasi pasar pernah menyentuh USD 3 triliun setara Rp 43.321,5 triliun pada November 2021. Dalam waktu tidak samapi sebulan, bitcoin terjun bebas.

Berikut tiga faktor utama yang menekan aset kripto khususnya bitcoin dilansir dari yahoofinance, ditulis Selasa (7/12/2021):

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

The Fed hingga Omicron

1. The Fed

Sentimen pertama adalah berbagai pernyataan yang dikeluarkan bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserve (The Fed) terkait langkah ekonomi AS.

Hal ini membuat investor ketakutan atas munculnya berbagai spekulasi. Investor tersohor Louis Navellier memperingatkan pengurangan pembelian obligasi The Fed berpotensi memecah gelembung bitcoin dan kripto.

2. Varian Omicron

Jelas varian terbaru omicron dari COVID-19 menjadi pengaruh yang menggerakkan bitcoin ke titik terendah. Informasi terkait seberapa parah varian tersebut dan tingkat efektifitas vaksin masih belum jelas. Situasi ini membuat investor berupaya mengamankan asetnya atau mengalihkan ke tempat yang lebih aman.

3 dari 3 halaman

Masa Liburan

3. Masa Liburan

Kasus COVID-19 yang mulai mereda secara global membuat para investor mengunci keamanan dan mengambil keuntungan sebanyak mungkin dari hasil investasi pada tahun sulit ini.

Walaupun mengalami penurunan baru-baru ini, bitcoin naik 66 persen sepanjang 2021 yang mengawali tahun hanya senilai USD 29,4 ribu, atau Rp 424,5 juta.

Musim dingin akan segara datang, apakah musim ini sekaligus menjadi kehancuran dari aset kripto? Yahoo Finance menuliskan tingkah keparahan omicorn jadi faktor penentu paling besar.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.