Sukses

8 Strategi Waskita Karya Sehatkan Keuangan

Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, Destiawan Soewardjono menuturkan, ada delapan program penyehatan keuangan Waskita Karya. Apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya Tbk (WSKT) memiliki delapan program penyehatan keuangan perseroan. Salah satunya yang sedang dalam proses yaitu pelaksanaan rights issue.

Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk, Destiawan Soewardjono menuturkan, ada delapan program penyehatan keuangan Waskita Karya. Ada sejumlah program yang sudah dilakukan perseroan.

Pertama, pelaksanaan rights issue dan penyertaan modal negara (PMN) RP 7,9 triliun. Perseroan telah mendapatkan restu pemegang saham untuk menggelar rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).

"PMN dan rights issue jadi saat ini dalam proses pemerintah memberikan dana PMN Tahun 2021 sebesar Rp 7,9 triliun. Direncanakan tahun depan Waskita Karya akan dapatkan PMN Rp 3 triliun, masih dalam tahap proses persetujuan dan pengesahan,” ujar dia saat diskusi virtual yang digelar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (4/12/2021).

Kedua, master restructuring agreement (MRA). Dalam perkembangannya, program restrukturisasi Waskita dengan nilai Rp 29,24 triliun.

"Program dengan 21 bank bernilai Rp 29,2 triliun tersebut telah dilakukan signing pada September 2021. Kemudian ini merupakan bagian dari restrukturisasi konsolidasi Rp 45,85 triliun,” kata Destiawan.

Ketiga, restrukturisasi utang anak usaha. “Jadi progressnya masih 81 persen karena dari empat perusahaan yaitu Waskita Tol Road, Waskita Beton Precast, Waskita Realty, dan Waskita Infrastruktur. Waskita Beton Precast masih dalam proses restrukturisasi, kami harap Desember ini tuntas,” tutur dia.

Keempat, program divestasi ruas tol. Destiawan mengatakan, sepanjang tahun berjalan 2021, perseroan telah eksekusi divestasi empat ruas tol. Divestasi empat ruas tol itu antara lain Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Semarang-Batang, Cinere-Serpong dan Cibitung-Cilincing.

"Tahun depan berupaya sisa 13 ruas tol konsesi yang dimiliki, tahun depan 50 persen dari sisa itu dieksekusi divestasinya,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transformasi Bisnis

Kelima,dukungan pemerintah. Hal ini antara lain terkait penandatanganan perjanjian penjaminan pemerintah Waskita Karya dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia  (PII) senilai Rp 5,6 triliun. Selanjutnya menerbitkan Rp 1,77 triliun obligasi III Waskita Karya pada 2021, dan teken penjaminan pemerintah untuk fasilitas modal kerja dari bank himbara sebesar Rp 8,08 triliun.

“Dukungan pemerintah dalam hal ini kredit modal kerja, pemerintah siapkan Rp 8 triliun, dan sudah terlaksana. Kami sudah eksekusi, vendor telah mendapatkan pembayaran dari piutang-piutang mereka, dan program ini terus berlanjut sampai selesai kapasitas sebesar Rp 8 triliun tadi,” kata Destiawan.

Ia menuturkan, hal itu membantu program terutama untuk proyek-proyeknya yang menjadi kewajiban Waskita Karya untuk menyelesaikan pada 2022 dan 2023.

"Kemudian lebih penting lagi pendampingan pemerintah terhadap obligasi jatuh tempo 2021 dan 2022 Rp 5,6 triliun. Dieksekusi Rp 1,7 triliun pada 2021. Awal 2022 kami akan lakukan penerbitan obligasi,” kata dia.

Keenam, transformasi bisnis. Waskita Karya transformasi bisnis untuk infrastruktur sumber daya alam, bandara, top 3 segmen rollroad dan international growth. “Transformasi bisnis ini sudah kami lakukan. Waskita melakukan transformasi bisnis bukan hanya fokus pada refocusing bisnis khusus untuk infrastruktur,” kata dia.

Ketujuh, penyelsaian jalan tol khusus.  Hal ini antara lain mencari partner baru untuk Kayu Agung-Palembang-Betung, dan akan terima alokasi PMN 2021 untuk penyelesaian konstruksi tol. Konstruksi tol itu antara lain Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat akan dikembalikan kepada Hutama Karya sebagai bagian dari tol Trans Sumatera.

Kedelapan, GCG dan Manajemen Risiko. “Proses bisnis dilakukan dengan baik menjadikan Waskita kembali menjadi perusahaan yang punya performa baik dan akan berikan dampak terhadap stakeholder sehingga bisa melihat menikmati hasil kerja para manajemen dan tim Waskita,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.