Sukses

Garuda Indonesia Kembali Tunda Pembayaran Kupon Sukuk, Ini Alasannya

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan penundaan pembayaran kupon sukuk menjadi langkah terbaik yang dapat ditempuh perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunda membayar kupon sukuk yang jatuh tempo pada Desember 2021 atas trust certificate Garuda Indonesia global sukuk limited (sukuk) senilai USD 500 juta atau Rp 7,25 triliun (asumsi kurs Rp 14.508 per dolar AS).

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (4/12/2021), Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia Tbk, Prasetio menuturkan, penundaan pembayaran kupon sukuk ini dilakukan dengan pertimbangan seksama atas keberlangsungan usaha perseroan di tengah situasi pandemi COVID-19. Selain itu dampaknya terhadap industri penerbangan yang hingga saat ini belum kunjung pulih.

“Penundaan pembayaran kupon sukuk pada periode tahun berjalan 2021 ini menjadi langkah terbaik yang dapat ditempuh Garuda Indonesia untuk saat ini,” ujar Prasetio.

Ia menambahkan, hal itu untuk memastikan keberlangsungan usaha ke depan dapat terjaga dengan baik. Hal ini untuk memastikan komitmen perseroan dalam menyelesaikan kewajiban usaha melalui fokus akselerasi langkah restrukturisasi yang tengah berjalan dapat terlaksana dengan baik.

Prasetio mengatakan, sejalan dengan proses restrukturisasi yang tengah dijalankan, Garuda Indonesia akan terus melanjutkan diskusi intensif dengan pemangku kepentingan untuk memperoleh kesepakatan terbaik dalam penyelesaian kewajiban usahanya.

“Perseroan sangat berterima kasih dan menghargai setiap dukungan yang diberikan pada Garuda Indonesia dalam upayanya untuk pulih dari kondisi saat ini,” kata dia.

Prasetio mengatakan, pada prinsipnya keputusan untuk tetap menunda pembayaran kupon atas jumlah pembagian berkala kepada pemegang sukuk merupakan bagian dari komitmen perseroan untuk dapat memenuhi kewajiban kepada pemegang sukuk.

Hal ini dengan memperhatikan upaya keberlangsungan usaha di tengah tantangan industri penerbangan akibat dampak pandemi COVID-19.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tunda Pembayaran Kupon Global Sukuk

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menunda pembayaran kupon global sukuk dari periode masa tenggang selama 14 hari yang berakhir pada 17 Juni 2021.

Adapun pembayaran tersebut jumlah pembagian berkala yang jatuh tempo pada 3 Juni 2021 berdasarkan USD 500 juta Garuda Indonesia Global Sukuk Limited Trust Certificate jatuh tempo pada 2023.

Penundaan pembayaran kupon global sukuk tersebut memperhatikan kondisi Perseroan yang terdampak signifikan imbas pandemi Covid-19.

Adapun pengumuman tersebut disampaikan Perseroan melalui Singapore Exchange Announcement serta Sistem Pelaporan Elektronik PT Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, keputusan Garuda Indonesia untuk menunda pembayaran kupon global sukuk ini merupakan langkah berat yang tidak terhindarkan.

Hal ini harus ditempuh Perseroan di tengah fokus perbaikan kinerja usaha serta  tantangan industri penerbangan imbas pandemi yang saat ini masih terus berlangsung.

"Oleh karenanya, kami turut menyampaikan apresiasi atas dukungan yang senantiasa diberikan para pemegang sukuk atas upaya yang tengah dioptimalkan Perseroan terhadap keberlangsungan dan masa depan bisnis Garuda Indonesia di masa yang penuh tantangan ini," papar Irfan, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 17 Juni 2021.

3 dari 3 halaman

Tunjuk Konsultan Keuangan

Perseroan juga telah menunjuk Guggenheim Securities, LLC sebagai financial advisor yang akan mendukung langkah pemulihan kinerja usaha Perseroan, khususnya melalui berbagai evaluasi strategi yang akan ditempuh dalam penyehatan kinerja fundamental Perseroan bersama-sama dengan mitra strategis lainnya seperti PT Mandiri Sekuritas, Cleary Gottlieb Steen & Hamilton LLP dan Assegaf Hamzah & Partners.

"Penunjukan financial advisor ini juga merupakan wujud keseriusan kami dalam memastikan langkah berkesinambungan Garuda Indonesia dalam pemulihan kinerja Perseroan berjalan optimal khususnya didukung oleh mitra strategis yang memiliki kompetensi dan pengalaman yang mumpuni dalam mendukung upaya Perseroan melewati masa sulit ini," kata Irfan.

Ia menambahkan, di tengah ketidakpastian iklim bisnis industri penerbangan, perseroan percaya kapabilitas dalam meningkatkan resiliensi bisnis.

Hal tersebut didukung oleh kolaborasi bersama mitra strategis menjadi aspek esensial dalam menunjang komitmen Garuda Indonesia untuk terus berkiprah sebagai national flag carrier Indonesia dengan menjadi entitas bisnis yang berdaya saing,  adaptif dan sehat serta mampu menjawab  tantangan bisnis yang ada ke depan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.