Sukses

Sentimen Varian Omicron Membayangi, Rencana IPO Perusahaan Terus Jalan

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan situasi masih kondusif di tengah merebaknya sentimen varian COVID-19 omicron.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (Bursa) mengatakan rencana IPO perusahaan-perusahaan yang sudah masuk dalam pipeline Bursa masih terus berjalan meskipun dibayangi sentimen kekuatiran menyebarnya varian baru COVID-19, omicron.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna kepada media, Kamis petang.

"Hingga saat ini, perusahaan-perusahaan yang berada dalam pipeline Bursa masih relatif kondusif," kata dia.

Terkait pipeline, kata Nyoman, saat ini di sistem e-IPO Bursa terdapat  empat perusahaan yang sedang dalam proses penawaran (offering) dan pada Kamis (2/12/2021) sedang dalam proses penjatahan (allotment), yaitu :

1.PT Cisarua Mountain Dairy Tbk,

2.PT Widodo Makmur Perkasa Tbk,

3.PT Wira Global Solusi Tbk,

4. PT Jaya Swarasa Agung Tbk.

"Apabila semua berjalan lancar, maka keempat perusahaan tersebut akan dicatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada 6 Desember 2021," kata dia.

Selain itu, lanjut Nyoman, pada sistem e-IPO juga masih ada empat perusahaan yang sedang proses penawaran (offering) yaitu :

1. PT RMK Energy Tbk,

2. PT Avia Avian Tbk,

3. PT OBM Drilchem Tbk,

4. PT Indo Pureco Pratama Tbk,

Sementara dua perusahaan lainnya yaitu PT Adhi Commuter Properti Tbk dan PT Dharma Polimetal Tbk sedang dalam proses penawaran awal (book building).

Nyoman menambahkan, hingga 2 Desember 2021, terdapat 30 perusahaan dalam daftar pipeline pencatatan saham di BEI.

Bursa mengklasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline saham Bursa dengan merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017, maka terdapat empat (4) Perusahaan aset skala kecil (aset di bawah Rp 50 Miliar).

Selain itu, 12 Perusahaan aset skala menengah (aset antara Rp50 Miliar sampai dengan Rp250 Miliar) dan 14 perusahaan aset skala besar (aset di atas Rp250 Miliar).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sektor Saham

Secara sektoral, Nyoman merinci, ada dua (2) perusahaan dari sektor Basic Materials, tiga (3) Perusahaan dari sektor Industrials, satu (1) Perusahaan dari sektor Transportation & Logistics, dan en.(6) Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals.

Selain itu terdapat delapan (8) Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, dua (2) Perusahaan dari sektor Technology, tiga (3) Perusahaan dari sektor Energy, satu (1) perusahaan dari sektor Financials, dua (2) Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate dan dua (2) perusahaan dari sektor Infrastructures.

Berdasarkan catatan Bursa hingga 2 Desember 2021, total penggalangan dana yang berhasil dihimpun dari IPO saham, obligasi, sukuk serta right issue sudah mencapi sebesar Rp 306,1 triliun.

Jumlah tersebut terdiri dari pencatatan saham sebesar Rp 51,6 triliun, pencatatan obligasi dan sukuk sebesar Rp 91,30 triliun serta right issue sebesar Rp163,18 triliun.

"Kami memperkirakan total penggalangan dana tersebut akan terus meningkat mengingat masih ada daftar antrian perusahaan-perusahaan pada pipeline pencatatan saham, obligasi dan sukuk serta pipeline right issue," kata Nyoman.

 

Reporter: Elizabeth Brahmana

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

  • IPO adalah singkatan dari Initial Public Offering.

    IPO

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    Omicron

  • Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.
    Setelah Covid-19 varian Delta dan Delta Plus, kini varian Omicron menimbulkan kekhawatiran di berbagai negara.

    varian omicron

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Varian Baru Omicron