Sukses

Jurus BSI Tangkap Peluang Perkembangan Teknologi dan Generasi Muda

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga menangkap potensi nasabah dari generasi muda dengan mengembangkan layanan digital.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menangkap peluang perkembangan teknologi dan bonus demografi Indonesia. Salah satunya menyasar generasi muda dengan meluncurkan platform Gen-Sy sebagai generasi syariah.

Komitmen Bank Syariah Indonesia dalam meningkatkan minat generasi muda terhadap ekonomi syariah dengan diluncurkannya mobile banking bernama Gen Sy. Platform ditargetkan untuk generasi muda berhijrah kian hari semakin meningkat. Mereka biasanya akan memilih gaya hidup sesuai dengan agama dan keyakinanya.

“Saat ini dunia sedang mengalami kesadaran yang baik bagi semangat-semangat keberagamaan. Kondisi inilah yang betul-betul BSI tangkap menjadi sebuah pasar yang harus dimaksimalkan dengan baik. Tidak hanya sebagai objek tetapi akan dilibatkan sebagai subjek,” ujar Komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI) M. Arief Rosyid Hasan pada acara Sharia Investment Week, dikutip Sabtu (13/11/2021).

Aplikasi Gen Sy ini bukan hanya mengadirkan kemudahan di bidang finansial. Akan tetapi juga menghadirkan nilai-nilai syariah sehingga menciptakan digital experiences berupa spiritual dan social. Sebagai sahabat spiritual dihadirkan dengan fitur shalat, berpuasa dan membaca Al-Quran.

Poin sosial diimplentasikan dengan fitur penerimaan zakat, infaq, sodaqoh, aksi kemanusiaan, qurban dan aqiqah serta wakaf. Di bidang finansial pun, BSI akan bermitra dengan penjual makanan halal bahkan agen haji dan umrah.

“Kita ingin menjawab kebutuhan generasi syariah, di mana ujung dari ekonomi syariah adalah falah (kebahagiaan dunia dan akhirat). Saya selalu sebut ke generasi muda adalah ‘muda kaya raya, mati masuk surga,’” ia menambahkan,

Ia menuturkan, sesuai arahan dari Wakil Presiden Indonesia Ma’aruf Amin mengatakan jika digitalisasi dan para pelaku ekonomi syariah tidak boleh lagi berada di bawah bank konvensional tetapi harus sudah setara. Tantangan ini dijawab BSI dengan rencana selanjutnya untuk  mengembangkan bank digital.

 

 

p>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Rencana Pembangunan Digital Banking

Ada tiga stage dalam perjalanan menuju bank digital yang dirancang oleh BSI. Tahap pertama adalah 80 persen masih berjalan konvensional dan 20 persen digital. Pada stage ini segala transaksi perbankan masih dilakukan melalui kantor cabang seperti pembiayaan, pembukaan tabungan hingga investasi.

Pada jenjang kedua proporsi digital meningkat menjadi 55 persen sedangkan kegiatan bank konvensional hanya 45 persen.

Situasi ini, mulai pelaksanaan online onboarding sehingga nasabah memungkinkan melakukan berbagai transaksi secara daring. Operational back end pun hanya mencapai 50 persen. Kantor cabang hanya melayani layanan atau produk yang bersifat komplek saja.

“Stage ketiga 90 persen keseluruhan layanna perbankan fully digital mulai dari produk dana, pembiayaan bahkan investasi. Kami pun masih mempertahankan kantor cabang (tradisional) sebanyak 10 persen yang berperan sebagai financial advistor saja dengan nilai back end,” tambah Arief.

3 dari 3 halaman

Pengguna Mobile BSI

Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia ternyata menyisakan hikmah bagi industri keuangan. Perubahan behavior atau kebiasaan masyarakat mengharuskan agar bank harus mentransformasikan layanan ke arah digital. Supaya bank tetap bisa memberikan layanan ataupun produk bank kepada nasabah.

Transaksi e-commerce dan e-wallet selama 2021 pun meningkat 2 hingga 7 kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Pada Agustus, pengguna BSI Mobile telah mencapai 3,1 juta nasabah yang menyumbang 46 persen dari keseluruhan retail perusahaan.

Hal ini merupakan cara yang paling banyak digunakan daripada menggunakan ATM sebesar 24 persen, kartu senilai 25 persen dan teller hanya 5 persen.

Hikmah lain dari COVID-19 bagi dunia perbankan adalah terciptanya sinergitas antar bank, fintech maupun e-commerce. Padahal sebelumnya, persaingan di industri perbankan sangat terasa dan ketat. 

Kolaborasi tidak dilakukan satu atau dua perusahaan tetapi hampir sebagian besar. Mereka melakukan untuk saling melengkapi satu sama lainnya sehingga bisa memberikan kemudahan bagi nasabah.

BSI telah menjalin sinergi dengan beberapa perusahaan ataupun startup. Untuk bidang finansial natar lain Jenius, BCA Mobile, Tokopedia, Shopee, LinkAja, DANA, Gopay,  Ovo dan lainnya. Sementara di fitur sosial salah satuny adalah Kitabisa.com dan untuk fitur spiritual ada tiga kerjasama yakni Muslim Pro, Muslim Apps, dan Muslim Go.

 

Reporter: Ayesha Puri

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.