Sukses

Jurus Sucor Sekuritas Gaet Investor Milenial dan Gen Z

Liputan6.com, Jakarta - Jumlah investor muda kian mendominasi pasar modal tanah air. Berdasarkan data KSEI jumlah investor pasar modal telah mencapai 6,43 juta SID. 59,23 persen di antaranya merupakan investor berusia 30 tahun ke bawah.

Disusul investor usia 31-40 tahun sebesar 21,54 persen, usia 41-50 tahun 10,69 persen, dan sisanya merupakan investor berusia 51-60 tahun.

Hal ini tak lepas dari perkembangan teknologi yang dipertemukan dengan bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Sehingga akses informasi mengenai investasi kian beragam dan mudah untuk didapat.

Untuk itu, sebagai perusahaan sekuritas yang akan menghubungkan investor dengan pasar modal, Chief Executive Officer (CEO) PT Sucor Sekuritas, Bernadus Setya Ananda Wijaya mengatakan perlu juga memahami karakteristik investor. Utamanya investor muda yang kini erat dengan teknologi.

"Kita harus mengerti soal IT dan bagaimana perubahannya ke depan. karena di sekuritas ini ke depannya semua. Ujung-ujungnya online trading,” kata dia dalam CMSE 2021, Sabtu (16/10/2021).

Selain pengetahuan IT, strategi marketing yang menarik juga perlu untuk dilakukan perusahaan sekuritas. Hal ini dimaksudkan untuk menarik lebih banyak investor, sesuai dengan preferensi generasi muda.

Bernadus menceritakan dirinya sempat berkarier menjadi penyanyi dan MC. Siapa mengira, kepiawaiannya dalam bidang tersebut menjadi bekal untuk karier saat ini sebagai bagian dari perusahaan sekuritas.

"Saya pernah jadi penyanyi dan wedding MC. Jadi saya tahu bagaimana lakukan strategi marketing yang cost efficient tapi efektif dan catchy di kalangan millennial dan Gen-Z,” kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Memiliki Soft Skill

Hal itu dilakukan umumnya melalui media sosial. Selanjutnya, harus mengerti proses operasional, sekaligus update kondisi pasar terkini dan memiliki soft skill.

"Kita harus always humble, mau belajar, karena pasar selalu benar,” imbuhnya.

Tak kalah penting, Bernadus mengatakan perlu juga membangun dan mempertahankan jaringan dengan pelaku pasar modal lainnya. Hal itu dimaksudkan untuk evaluasi dan melakukan penyesuaian ke arah yang lebih baik pada masa mendatang.

"Kita harus terus menjaga network, interpersonal skill kita supaya bisa berteman dengan pelaku pasar lain. Kita bisa dapatkan sesuatu yang bisa kita lakukan untuk improve company kita,” tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.