Sukses

Terpantau di Zona Hijau, Saham BUKA Menguat 5,04 Persen

Saham Bukalapak ditutup menguat 35 poin atau 5,03 persen ke level Rp 730 per saham pada sesi pertama perdagangan Kamis, 14 Oktober 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bukalapak.com atau Bukalapak (BUKA) merangkak ke zona hijau pada perdagangan Kamis, (14/10/2021). Saham Bukalapak ditutup menguat 35 poin atau 5,03 persen ke level Rp 730 per saham pada sesi pertama perdagangan Kamis pekan ini.

Saham BUKA dibuka di posisi Rp 695 per saham. Saham BUKA berada di level tertinggi Rp 750 dan terendah Rp 695 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 21.787 kali dengan volume perdagangan 3.043.792. Nilai transaksi Rp 220 miliar.

Saham Bukalapak melemah dalam beberapa hari terakhir, setelah mencatatkan kenaikan tipis 1,82 persen pada Rabu pekan lalu.

President Bukalapak, Teddy Oetomo menjelaskan, hal itu salah satunya dipengaruhi oleh rotasi saham ke sektor komoditas. Saham komoditas saat ini memang tengah perkasa. Sehingga investor maupun manajer investasi menyesuaikan portofolio.

"Memang kelihatannya yang terjadi ini adalah karena beberapa harga komoditas naik. Sehingga terjadi rotasi portofolio ke arah yang lebih komoditi driven,” kata Teddy dalam diskusi virtual, Kamis (14/10/2021).

Dia menuturkan, bukan hanya Bukalapak yang terimbas rotasi tersebut. Melainkan sejumlah saham di sektor lain juga bernasib sama."Jadi bukan company specific,” imbuhnya.

Di sisi lain, Teddy menjelaskan perusahan teknologi, umumnya memang mengalami fase pelemahan usai melantai di Bursa.

Sebagai gambaran, ia menyebutkan Google, Facebook, hingga Sea Limited yang sempat terkoreksi usai debut. Hal itu, kata Teddy, karena investor masih dalam proses untuk memahami model bisnis dari perusahaan teknologi yang erat dengan inovasi.

Dalam hal Bukalapak, Teddy mengatakan Perseroan memiliki strategi yang berbeda dengan e-commerce pada umumnya. Fokus utama Prseroan adalah untuk menumbuhkan pendapatan mitra UMKM, atau sering disebut Teddy sebagai ‘make more money’.

"Bukalapak ini strateginya agak berbeda. Fokusnya bukan incentivising based, tapi help people to make more money,” kata dia.

Teddy menambahkan, Bukalapak sendiri menggunakan infrastruktur berupa warung-warung atau UMKM di Indonesia.

Dia menuturkan, konsep warung itu sendiri kepada investor lain cukup sulit. Sehingga memang diperlukan waktu untuk mengedukasi investor mengenai model bisnis Bukalapak.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Menguat 1,04 Persen pada Sesi I 14 Oktober 2021

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,04 persen ke posisi 6.605 pada perdagangan saham sesi pertama. IHSG berada di level tertinggi 6.637 dan terendah 6.552.

Indeks saham LQ45 mendaki 0,96 persen. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 268 saham menguat sehingga angkat IHSG. 231 saham melemah dan 151 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 972.011 kali dengan volume perdagangan 13,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 1,18 triliun di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.167.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Indeks sektor saham IDXindustry melemah 1,21 persen, diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 0,88 persen dan IDXEnergy susut 0,02 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melonjak 2,48 persen dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menguat 2,4 persen dan IDXnonsiklikal menanjak 1,2 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.