Sukses

Saham Tesla Naik, Kekayaan Elon Musk Bertambah Rp 150,72 Triliun

Kekayaan pribadi Elon Musk meroket USD 10,6 miliar atau sekitar Rp 150,72 triliun setelah penjualan saham sekunder oleh investor yang menghargai SpaceX .

Liputan6.com, Jakarta - Kekayaan pribadi Elon Musk sekarang tercatat sebesar  USD 222 miliar atau sekitar Rp 3.156 triliun (estimasi kurs rupiah 14.219 per dolar AS).

Kekayaan pribadi Musk meroket USD 10,6 miliar atau setara Rp 150,72 triliun setelah penjualan saham sekunder oleh investor yang  menghargai SpaceX lebih dari USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.421 triliun.

Sementara Jeff Bezos, pendiri Amazon (AMZN), mengikuti Elon Musk dengan kekayaan bersih USD 191,6 miliar atau sekitar Rp 2.724 triliun.

Menyusul kondisi itu, pada Senin lalu, Musk menjawab salah satu cuitan Bezos di twitter. Ia menyematkan emotikon medali dengan angka dua. Dilansir dari CNN, Rabu (13/10/2021), berkat saham Tesla milik Musk dan saham mayoritasnya di SpaceX, Musk telah mengumpulkan kekayaan yang sangat besar.

Musk memperoleh USD 8,6 miliar sejak penutupan Jumat dan lebih dari USD 52 miliar tahun ini. Saham Tesla (TSLA) juga naik, karena mereka pulih dari tahun yang sulit. Saham naik 13 persen year-to-date, jauh lebih kecil dari kenaikan 743 persen pada 2020.

Namun,itu adalah peningkatan besar dari posisi ketika saham turun 22 persen untuk tahun ini pada Mei lalu.

Musk mendapat bayaran USD 0 pada 2020 tetapi dia menerima opsi penambahan saham selama tahun itu yang sekarang bernilai USD 22 miliar. Opsi-opsi itu jauh lebih berharga karena kenaikan harga saham.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Musk Boyong Kantor Pusat Tesla dari California ke Texas

Sebelumnya, Tesla memindahkan kantor pusatnya dari Palo Alto, California, ke Austin, Texas. Hal itu diumumkan oleh CEO Tesla, Elon Musk pada rapat pemegang saham perusahaan Kamis, 7 Oktober 2021. Namun, Musk tidak merinci kapan markas di Palo Alto akan ditutup.

"Untuk lebih jelasnya, kami akan terus memperluas kegiatan kami di California," ujar Musk, dilansir dari Forbes, Jumat. 8 Oktober 2021.

"Ini bukan masalah Tesla meninggalkan California. Niat kami adalah untuk benar-benar meningkatkan output dari Fremont dan dari pertunjukan di Nevada sebesar 50 persen,” ia menambahkan.

California  meski tetap menjadi pasar sekaligus sumber produksi terbesar Tesla di AS, citra Musk telah memburuk di negara bagian dalam beberapa tahun terakhir.

Terutama setelah pejabat kesehatan di Alameda County, tempat pabrik Fremont perusahaan berada, menetapkan batasan untuk melindungi keselamatan pekerja dan kesehatan selama hari-hari awal pandemi Covid-19 pada 2020.

Musk, yang pandangannya telah tumbuh lebih libertarian selama bertahun-tahun, akhirnya memutuskan pindah ke Austin pada 2020.

Pada Mei 2020, setelah Musk mengancam akan pindah dari negara bagian dengan alasan frustrasinya dengan aturan terkait COVID-19, Juru bicara Gubernur California Gavin Newsom mengatakan bahwa dia tidak khawatir tentang kepergian Elon Musk dalam waktu dekat.

"Saya telah melakukan banyak percakapan dengannya, dan kami berkomitmen untuk kesuksesan dan inovasi dan ekonomi pertumbuhan hijau rendah karbon yang telah dia promosikan selama beberapa dekade, dan negara bagian California sedang mempercepatnya,” kata Newsom.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.