Sukses

Tanggapan Indosat Terkait Ada Potensi Penurunan Peringkat Usai Merger

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosat Tbk (ISAT) menyebutkan dalam berada posisi yang lebih kuat seiring grup Ooredoo dan CK Hutchinson akan memiliki kendali bersama yang sama setelah penyelesaian penggabungan usaha atau merger.

PT Indosat Tbk menyampaikan hal itu seiring permintaan penjelasan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai laporan pemeringkatan dari lembaga pemeringkat kredit, Fitch.

Sebelumnya Fitch Ratings telah menempatkan peringkat jangka panjang mata uang asing dan lokal issuer default ratings (IDR) dan peringkat mata uang senior tanpa jaminan BBB dari PT Indosat Tbk pada rating watch negative atau pengawasan kredit negatif.

Fitch menyebutkan penempatan rating watch itu merefleksikan pandangan kalau transaksi itu akan menyebabkan penghapusan penangkatan tiga notch dari profil kredit standalone (SCP) Indosat di BB.

Sekretaris Perusahaan PT Indosat Tbk, Billy Nikolas Simanjuntak menjelaskan, konsekuensi dari penggabungan usaha, merupakan fakta akuntansi dan konsekuensi perseroan tidak lagi menjadi anak perusahaan grup Ooredoo. Oleh karena itu, klausul cross-default dalam dokumentasi utang Ooredoo tidak berlaku lagi.

"Atas dasar ini, Fitch percaya mungkin perlu untuk menghapus dukungan keuangan tersirat dari Ooredoo karena perseroana akan berhenti dikendalikan oleh Ooredoo dan utangnya tidak akan lagi mendapat manfaat dari ketentuan cross-default dalam dokumentasi utang Ooredoo, yang akan mengarah pada penghapusan peningkatan tiga tingkat saat ini dari dukungan keuangan tersirat yang mengakibatkan kemungkinan penurunan peringkat perseroan satu sampai dua notch,” tulis Billy dikutip Sabtu (2/10/2021) dari keterbukaan informasi BEI.

Billy menuturkan, pihaknya percaya ini hanya masalah teknis yang timbul dari metodologi Fitch. "Kami tidak percaya Fitch telah sepenuhnya merefleksikan poin-poin lain yang mendukung persepsi kredit," kata dia.

Billy menyebutkan, perseroan akan menikmati dukungan penuh, saat ini, dua pemegang saham yang kuat yang telah bersatu untuk kemajuan perseroan dan penempatannya pada sektor di Indonesia.

“Kami percaya perseroan akan meningkatkan kekuatan keuangan dan metrik kredit (profil kredit mandiri) yang dihasilkan dari rencana penggabungan usaha dengan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I),” kata dia.

Billy menuturkan, grup Ooredoo dan CK Hutchinson akan memiliki kendali bersama yang sama setelah penyelesaian penggabungan usaha. Perseroan menyatakan, dua pemegang saham yang sangat kuat secara finansial.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bakal Lebih Kuat

Ia menambahkan, grup Ooredoo dan CK Hutchinson memastikan asosiasi merek mereka berlanjut atas nama perseroan yang akan berganti nama menjadi PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk terhitung sejak penutupan penggabungan usaha.

“Ini tidak akan terjadi jika ada niat untuk menjauhkan diri dari perseroan dan operasionanya,” kata dia.

Billy menuturkan, pihaknya tidak melihat penurunan nyata dari kualitas kredit perseroan di bawah usulan penggabungan usaha, tetapi sebaliknya perseroan dalam posisi lebih kuat.

Perseroan berharap setelah merger selesai, pemerintah Indonesia secara langsung dan melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) akan tetap menjadi pemegang saham hampir 10 persen dari perseroan dan tetap memiliki perwakilan dewan direksi dan komisaris perseroan.

“Kami percaya kepemilikan dan partisipasi pemerintah yang berkelanjutan pada perseroan juga akan menguntungkan peringkat kredit perseroan,” kata dia.

Ia menyatakan, entitas yang digabungkan, setelah penggabungan usaha selesai akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar ke-2 di Indonesia.

Dengan gabungan kekuatan masing-masing yang beroperasi sebagai satu kesatuan akan memiliki skala lebih besar dan struktur yang lebih hemat biaya. Ini akan fasilitasi investasi yang dipercepat dalam jaringan, kualitas layanan dan inovasi layanan dari pada yang dapat dilakukan setiap perusahaan secara mandiri.

“Ini akan menjadi lebih kuat secara finansial dan dalam posisi yang lebih baik untuk peluncuran 5G di masa depan, semuanya untuk mendukung agenda transformasi digital pemerintah Indonesia,” kata dia.

3 dari 3 halaman

Ciptakan Sinergi

Ia mengatakan, penggabungan usaha ini akan menciptakan sinergi operasional yang signifikan. Sinergi EBITDA terutama didorong melalui penghindaran peluncuran situs yang digandakan, runtuhnya situs yang tumpang tindih, dan optimalisasi kapasitas jaringan gabungan.

Kemudian sinergi belanja modal didorong oleh penghematan dari perluasan kapasitas pada situs yang tumpang tindih dan tidak tumpang tindih dan menghindari peralatan di masa depan yang terduplikasi peluncuran situs, memberikan kontribusi positif terhadap EBITDA dan profil pendapatan bersih dari entitas yang digabungkan.

Skala yang lebih besar dan struktur biaya yang lebih efisien diharapkan menjadi kredit positif bagi Perseroan dan industri.

“Dengan pemikiran ini dan manfaat serta sinergi dari penggabungan usaha dalam jangka menengah, Perseroan akan bekerja sama dengan lembaga pemeringkat untuk memahami cara terbaik sebagai entitas yang digabungkan untuk dapat lebih meningkatkan peringkat kredit mandirinya,” ujar dia.

Selama periode ini, Billy mengatakan, pihaknya akan menjaga komunikasi yang erat dengan semua lembaga pemeringkat selama proses penggabungan usaha untuk menjawab setiap pertanyaan yang mungkin mereka miliki dan menekankan poin-poin yang disebutkan di atas sehubungan dengan usulan penggabungan usaha.

Kemudian dengan sejarah yang sangat panjang sebagai perusahaan tercatat, Perseroan selalu beroperasi secara standalone. Perseroan selalu menunjukkan kemampuannya untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo dan tidak pernah mengandalkan dukungan keuangan dari Grup Ooredoo.

Billy menuturkan, pihaknya percaya diskusi dengan Fitch dan lembaga pemeringkat lainnya sebelum penutupan penggabungan usaha dapat membatasi tingkat potensi penurunan peringkat dengan menyoroti kekuatan yang dapat dicapai sebagai hasil dari penggabungan usaha dan memastikan Perseroan mempertahankan peringkat “investment grade” untuk keuntungan tersebut dari penyedia utang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.