Sukses

Tersengat Gejolak Evergrande, Kapitalisasi Pasar Kripto Susut Rp 3.559 Triliun

Kapitalisasi pasar kripto merosot hampir 11 persen imbas kekhawatiran terhadap pengembang properti Evergrande.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Cryptocurrency atau kripto jatuh pada Senin pagi selama aksi jual pasar yang meluas. Kripto dunia jatuh ke level terendah kurang dari USD 1,9 triliun atau sekitar Rp 27.046 triliun (asumsi kurs Rp 14.231 per dolar AS) pada Senin, 8:45 EDT.

Amblas hampir 11 persen kurang dari 24 jam sebelumnya. Penurunan itu mencerminkan kerugian kapitalisasi pasar lebih dari USD 250 miliar atau sekitar Rp 3.559 triliun, menurut situs web crypto-data CoinMarketCap.

Dilansir dari Forbes, Selasa (21/9/2021), harga bitcoin turun 9 persen menjadi kurang dari USD 42.669 atau sekitar Rp 607,31 juta sementara harga ether turun hampir 10 persen ke level terendah USD 2.940. Bahkan token yang baru-baru ini meroket, seperti Solana dan Cardano anjlok sekitar 10 persen.

Pialang aset digital GlobalBlock, Jonas Luethy mengatakan, anjloknya kripto terjadi setelah saham raksasa real estat China Evergrande, yang memiliki kewajiban lebih dari USD 305 miliar, jatuh ke level terendah dalam 11 tahun. Sehingga memicu aksi jual yang signifikan. Analis bahkan memperingatkan potensi keruntuhan perusahaan tersebut dapat menimbulkan risiko yang lebih luas bagi pasar.

Luethy juga menilai pengetatan aturan dan pengawasan terhadap aset kripto turut memicu aksi jual. Dalam laporan Bloomberg, Binance, perusahaan pertukaran kripto terbesar di dunia, sedang diselidiki oleh regulator AS atas dugaan insider trading dan manipulasi pasar.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

El Salvador Beli Bitcoin

Di sisi lain, Presiden El Salvador, Nayib Bukele mengumumkan, negara tersebut mengambil keuntungan dari penurunan harga kripto dan kembali melakukan pembelian untuk kedua kalinya dalam bulan ini.

Negara tersebut menghabiskan sekitar USD 6,5 juta atau sekitar Rp 92,5 miliar untuk meningkatkan kepemilikan kripto  sebesar 150 bitcoin.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.