Sukses

Wall Street Lesu Imbas Investor Khawatir Kenaikan Kasus COVID-19

Wall street melemah pada Jumat, 17 September 2021 seiring investor khawatir kenaikan kasus COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah pada perdagangan Jumat, 17 September 2021 seiring investor berhati-hati karena kasus COVID-19 yang kembali naik. Pertemuan bank sentral AS atau the Federal Reserve pekan depan dan kecenderungan historis pada September menjadi bulan yang lemah untuk saham.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melemah 166,44 poin atau 0,5 persen menjadi 34.584,88 yang terseret penurunan saham Dow Inc hampir 2,9 persen. Indeks S&P 500 tergelincir 0,9 persen menjadi 4.432,99. Indeks Nasdaq susut 0,9 persen menjadi 15.043,97.

Saham teknologi kapitalisasi besar sebagian besar berada di zona merah dengan raksasa media sosial Facebook turun 2,2 persen dan Alphabet melemah 2 persen. Saham Apple susut 1,8 persen dan Microsoft tergelincir 1,7 persen.

Komite Penasihat Badan Pengawas Manakanan dan Obat Amerika Serikat (FDA) menolak rencana memberikan suntikan booster vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech kepada masyarakat umum. Saham Pfizer turun 1,3 persen dan BioNTech melemah 3,6 persen. Saham Moderna tergelincir 2,4 persen.

Sejarah tidak berpihak pada pasar dengan rata-rata indeks  S&P 500 merosot 0,4 persen pada September dan merupakan terburuk dari bulan apapun. Pada Jumat terutama memulai periode historis yang lemah untuk saham karena kerugian pada September biasanya datang akhir bulan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Volatilitas Bakal Meningkat

Beberapa volatilitas yang terjadi selama September sering membayangi apa yang disebut quadruple witching yang terjadi pada penutupan Jumat pekan ini. Hal ini masa berlaku untuk indeks saham berjangka, opsi indeks saham, opsi saham, dan saham berjangka tunggal.

"Kami memperkirakan volatilitas meningkat selama bulan depan didorong oleh kenaikan musiman dalam ketidakpastian investor, ketidakpastian virus yang berkelanjutan, dan katalis kebijakan moneter dan fiskal yang signifikan,” Head of Derivatives Research Goldman Sachs, John Marshall, dilansir dari CNBC, Sabtu (18/9/2021).

Ia mengutip data yang menunjukkan volatilitas S&P 500 biasanya naik 27 persen dari Agustus-Oktober. Namun, saham ditutup melemah pada Jumat pekan ini dengan kerugian selama sepekan. Pada pekan ini, indeks Dow Jones tergelincir kurang dari 0,1 persen pada minggu ketika berturut-turut.

Indeks Dow Jones belum mengalami penurunan beruntun tiga minggu sejak September 2020. Indeks S&P 500 susut hampir 0,6 persen sejak Senin pada penurunan minggu kedua berturut-turut. Indeks Nasdaq susut 0,5 persen.

Pada September, saham juga bergerak di zona negatif. Indeks Dow Jones turun 2,2 persen. Indeks S&P 500 tergelincir hampir dua persen. Indeks Nasdaq susut 1,4 persen.

3 dari 3 halaman

Menanti Pertemuan The Fed

Bank sentral AS atau the Federal Reserve bertemu selama dua hari pada pekan depan. Pada Rabu pekan depan diperkirakan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kapan mungkin mulai perlambat pembelian obligasi USD 120 miliar dalam pembelian obligasi bulanan yang telah mendukung pemulihan tetapi juga mungkin membantu dalam lonjakan inflasi.

Imbal hasil treasury AS bertenor 10 tahun melonjak empat poin menjadi hampir 1,37 persen pada Jumat pekan ini. Ketua the Federal Reserve Jerome Powell mengatakan, tapering dapat terjadi pada 2021, tetapi investor menunggu lebih spesifik. Beberapa investor mengkhawatirkan penurunan harga aset karena bank sentral mulai menarik kebijakan pelonggaran moneter.

Saham Invesco melonjak sekitar 5,5 persen setelah Wall Street Journal melaporkan manajer keuangan sedang dalam pembicaraan untuk bergabung dengan bisnis aset manajemen State Street. Invesco mengelola dana sekitar USD 1,5 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Penyebaran Covid-19 ke seluruh penjuru dunia diawali dengan dilaporkannya virus itu pada 31 Desember 2019 di Wuhan, China

    COVID-19

  • Investor

  • Wall Street