Sukses

Strategi Semen Indonesia Hadapi Kenaikan Harga Batu Bara

Direktur PT Semen Indonesia Tbk, Doddy Sulasmono Diniawan menyampaikan sejumlah langkah dilakukan perseroan untuk siasati kenaikan harga batu bara.

Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) berupaya mengatasi kenaikan harga batu bara pada 2021. Harga batu bara tembus di atas USD 100 per ton.

Direktur PT Semen Indonesia Tbk, Doddy Sulasmono Diniawan mengatakan, pihaknya akan mencoba menggunakan batu bara berkalori rendah mengatasi kenaikan harga batu bara yang tinggi.

“Ini supaya tak head to head penggunaan batu bara secara umum,” ujar Doddy saat paparan publik live 2021, ditulis Jumat (10/9/2021).

Selain itu, perseroan juga menjajaki kontrak jangka panjang bara dan repricing price tiga bulanan untuk hadapi kenaikan harga batu bara. Doddy mengakui, kenaikan harga batu bara akan berdampak pada kinerja semester II 2021. Hal ini mengingat perseroan telah teken kontrak batu bara pada semester I 2021.

“(Dampak kenaikan harga batu bara-red) akan tetap terjadi pada paruh kedua 2021,” ujar dia.

Terkait dampak pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Doddy menuturkan, pertengahan Agustus 2021 sudah mulai ada peningkatan permintaan di Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah dan Banten.

Hal ini sejalan dengan pelonggaran PPKM yang banyak terjadi di wilahan itu. Peningkatan permintaan itu tak hanya produk semen tetapi juga produk lainnya. “Termasuk fiber cemen, bata ringan. Curah sudah ada peningkatan duluan di Lebaran,” ujar dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jajaki Pasar Ekspor Baru di Afrika dan AS

Selain itu, PT Semen Indonesia Indonesia Tbk juga berupaya mengekplorasi pasar ekspor baru seiring pandemi COVID-19 yang terjadi.

Kita tidak hanya menjual di China. Kita punya pasar lain Srilanka, Bangladesh, Fiji, Maldives, Australia. Kita juga melakukan eksplorasi pasar tujuan baru Afrika termasuk di Amerika Serikat,” ujar Direktur Marketing dan Supply Chain Semen Indonesia (SIG), Adi Munandir.

Ia menambahkan, jika terjadi gangguan dan lockdown di tujuan pasar yang ada, perseroan segera langsung mengalihkan kegiatan penjualan ke pasar lain yang masih terbuka.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.