Sukses

Cadangan Devisa Melonjak pada Agustus 2021, IHSG Melemah Tipis

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah tipis 0,06 persen ke posisi 6.123.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada sesi pertama perdagangan Selasa (7/9/2021). Pelemahan IHSG di tengah rilis data cadangan devisa Agustus dan rupiah menguat terhadap dolar AS 14.123.

Pada penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG melemah tipis 0,06 persen ke posisi 6.123. Indeks LQ45 naik 0,12 persen ke posisi 875,56. Sebagian besar indeks acuan menguat.

Sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.145,48 dan terendah 6.111,85. Sebanyak 250 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 232 saham melemah dan 151 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 848.140. Total volume perdagangan 13,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 5,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 178,93 miliar di pasar regular. Posisi dolar AS terhadap rupiah di kisaran 14.125.

Secara sektoral, sebagian besar indeks sektoral saham melemah. Indeks sektor saham IDXtechno melemah 2,43 persen, dan bukukan pelemahan terbesar. Diikuti indeks sektoral IDXbasic susut 1,21 persen dan IDXproperty melemah 0,30 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham OILS naik 25 persen

-Saham GPSO naik 24,79 persen

-Saham PTSP naik 24,60 persen

-Saham SUPR naik 19,94 persen

-Saham LMSH naik 19,31 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham MGLV turun 9,60 persen

-Saham SOFA turun 9,46 persen

-Saham CTBN turun 7 persen

-Saham DCII turun 6,95 persen

-Saham PTDU turun 6,93 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 75 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 61 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 28,5 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 23,2 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 17,7 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MNCN senilai Rp 16,9 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 8,7 miliar

-Saham MSIN senilai Rp 8,4 miliar

-Saham TBIG senilai Rp 8,2 miliar

-Saham SMGR senilai Rp 5,8 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa Asia sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 1,06 persen, indeks Jepang Nikkei menanjak 0,86 persen, indeks Thailand mendaki 0,23 persen, indeks Shanghai menguat 1,61 persen. Lalu indeks Korea Selatan Kospi melemah 0,52 persen, dan indeks Taiwan turun 0,38 persen.

Sebelumnya, cadangan devisa negara pada akhir Agustus 2021 mengalami peningkatan. Cadangan devisa Indonesia tercatat sebesar USD 144,8 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2021 sebesar USD 137,3 miliar.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,1 bulan impor atau 8,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.