Sukses

Bursa Saham Asia Bervariasi, Investor Cermati Hasil Rapat Bank Sentral Selandia Baru

Bursa saham Asia Pasifik cenderung beragam pada perdagangan Rabu, 18 Agustus 2021. Investor cermati keputusan Bank Sentral Selandia Baru soal suku bunga.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu pagi (18/8/2021). Bursa saham Asia yang bervariasi ini seiring investor mencermati keputusan Bank Sentral Selandia Baru terkait suku bunga acuan.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 cenderung mendatar pada awal perdagangan. Indeks Topix cenderung menguat. Pemerintah Jepang memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat COVID-19 di Tokyo dan daerah lain hingga 12 September 2021, berdasarkan laporan kantor berita lokal Kyodo News.

Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,14 persen. Indeks saham Australia tergelincir 0,44 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,16 persen. Demikian dilansir dari CNBC, Rabu (18/8/2021).

Bank sentral Selandia Baru akan mengumumkan kebijakan suku bunga pada pukul 10 waktu setempat. Bank sentral Selandia Baru menjadi yang pertama di Asia Pasifik yang menaikkan suku bunga.

Namun, ketidakpastian seputar pengumuman setelah penemuan satu kasus COVID-19 di Auckland mendorong Perdana Menteri Selandia Baru untuk mengumumkan lockdown.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS

Di wall street, indeks Dow Jones melemah 282,12 poin menjadi 35.343,28. Sementara itu, indeks S&P 500 tergelincir 0,71 persen menjadi 4.448,08. Indeks Nasdaq merosot 0,93 persen menjadi 14.656,18.

Indeks dolar AS berada di posisi 93,14. Angka ini lebih tinggi dari periode sebelumnya 92,8. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 109,56 per dolar AS.

Harga minyak menguat pada jam perdagangan di Asia. Harga minyak Brent berjangka cenderung mendatar di kisaran USD 69,05 per barel. Harga minyak berjangka Amerika Serikat naik berada di kisaran USD 66,62 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.