Sukses

Erick Thohir Pangkas Komisaris Garuda Indonesia Jadi Tiga Orang

Hasil RUPST PT Garuda Indonesia Tbk memutuskan merombak jajaran komisaris.

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Garuda Indonesia (GIAA) menyetujui perubahan jajaran Komisaris dan Direksi. Adapun perubahan tersebut dengan mengurangi personel di jajaran komisaris.

Melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Jumat (13/8/2021), Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk, Irfan Setiaputra membeberkan jajaran Komisaris Garuda Indonesia yang kini hanya beranggotakan tiga orang. Antara lain Timur Sukirno sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, Chairul Tanjung sebagai Komisaris, dan Abdul Rachman sebagai Komisaris Independen.

Sebelumnya, dua Komisaris Garuda Indonesia yakni Yenny Wahid dan Peter Gontha telah mengumumkan undur diri lewat laman instagram masing-masing.

Sementara dari jajaran Direksi Perseroan, sebagai berikut:

Direktur Utama: Irfan Setiaputra

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio

Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea

Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana

Direktur Teknik: Rahmat Hanafi

Direktur Layanan dan Niaga: Ade R Susardi

 

Sebelumnya susunan dewan komisaris PT Garuda Indonesia Tbk antara lain:

-Komisaris Utama: Triawan Munaf

-Wakil Komisaris Utama: Chairal Tanjung

-Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan

-Komisaris Independen: Zannuba Arifah

-Komisaris: Peter Gontha

 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kinerja Kuartal I 2021

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) mengumumkan kinerja kuartal I 2021. Perseroan masih hadapi tekanan seiring pandemi COVID-19 ditunjukkan dari penurunan pendapatan dan lonjakan kerugian.

PT Garuda Indonesia Tbk mencetak pendapatan USD 353,07 juta pada kuartal I 2021.Realisasi pendapatan ini turun 54,03 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 768,12 juta.

Rincian pendapatan itu antara lain penerbangan berjadwal susut 57,49 persen dari USD 654,52 juta pada kuartal I 2020 menjadi USD 278,22 juta pada kuartal I 2021. Di sisi lain penerbangan tidak berjadwal perseroan naik 328,4 persen menjadi USD 22,78 juta dari periode kuartal I 2020 sebesar USD 5,31 juta. Lainnya susut menjadi USD 52,06 juta pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 108,27 juta.

Beban usaha perseroan turun 34,68 persen dari USD 945,70 juta pada kuartal I 2020 menjadi USD 702,17 juta pada kuartal I 2021. Perseroan alami rugi usaha menjadi USD 287,09 juta pada kuartal I 2021 dari sebelumnya untung USD 616.040.

Rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 219 persen menjadi USD 384,34 juta pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya USD 120,16 juta. Total liabilitas naik menjadi USD 12,90 miliar pada kuartal I 2021 dari periode Desember 2020 sebesar USD 12,73 miliar.

Total aset turun menjadi USD 10,57 miliar pada kuartal I 2021 dari periode Desember 2020 sebesar USD 10,78 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 166,13 juta pada 30 Juni 2021.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.