Sukses

Amazon Kembali Wajibkan Karyawan di Bagian Gudang Pakai Masker

Langkah itu dilakukan setelah Amazon mengatakan akan menunda karyawan untuk kembali ke kantor hingga awal awal tahun depan.

Liputan6.com, Jakarta - Semua karyawan gudang Amazon di Amerika Serikat (AS) kembali diminta untuk mengenakan masker di dalam ruangan mulai Senin, 9 Agustus 2021. Karyawan wajib pakai masker baik sudah divaksin dan tidak.

Langkah itu dilakukan setelah Amazon mengumumkan akan menunda karyawan korporasi untuk kembali ke kantor hingga awal awal tahun depan. Pengumuman tersebut berturut-turut menyoroti bagaimana salah satu perusahaan terbesar di AS kembali memikirkan kebijakan untuk hadapi kasus infeksi COVID-19 yang meningkat terkait varian delta.

"Menanggapi penyebaran varian baru COVID-19 di AS dan panduan dari otoritas kesehatan masyarakat dan ahli medis kami sendiri, kami mewajibkan masker di dalam ruangan terlepas dari status vaksinasi,” ujar Juru Bicara Amazon, Kelly Nantel kepada CNN Business, Minggu (8/8/2021).

Ia menuturkan akan memantau situasi dengan cermat dan akan terus mengikuti panduan pemerintah setempat dan bekerja sama dengan professional kesehatan medias terkemuka.

"Mengumpulkan saran dan rekomendasi mereka saat kami maju untuk memastikan dan optimalkan keselamatan tim kami,” ujar Nantel.

Semakin banyak perusahaan besar telah mengubah kebijakan untuk pekerja korporat dan garis depan karena pandemi COVID-19 telah memburuk, dalam beberapa kasus memerlukan vaksinasi.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bisnis Amazon Berkembang saat Pandemi COVID-19

Pengumuman pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg, Amazon telah melonggarkan syarat masker pada 24 Mei 2021 untuk pekerja gudang AS yang divaksinasi penuh, setidaknya di area mana peraturan setempat tidak terus mewajibkan mereka.

Baru-baru ini Amazon mengatakan akan berhenti menawarkan ketersediaan luas tes COVID-19 seiring keterserdiaan luas pengujian dan vaksin COVID-19. Bisnis Amazon berkembang pesat selama pandemi COVID-19 karena rumah tangga dan perusahaan bersandar pada berbagai layanannya.

Akan tetapi, perusahaan dikritik pada awal pandemi setelah beberapa pekerja mengatakan, perusahaan tidak menyediakan alat pelindung yang cukup atau membersihkan gudang secara memadai yang sebabkan protes dan tuntutan hukum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.