Sukses

Stock Split Bakal Diterapkan Oktober 2021, Ini Penjelasan Bos BCA

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA akan memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berencana stock split atau pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:5. Perseroan menyatakan rencana ini bakal terlaksana Oktober 2021.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja  menuturkan, pihaknya sudah menyampaikan rencana tersebut kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan pun akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2021. Jahja optimistis pemegang saham dapat menyetujui aksi korporasi tersebut.

"Pada waktu RUPSLB kita butuh persetujuan mayoritas pemegang saham saya yakin mereka oke. Tak akan ada masalah untuk stock split. Setelah itu kita baru persiapan pengumuman prosesnya dimulainya stock split sampai nominal baru ditetapkan itu 7 Oktober. Lazimnya butuh 7 day untuk efektif di pasar," ujar dia saat diskusi virtual, Jumat (30/7/2021).

Ia menambahkan, pelaksanaan stock split itu kemungkinan pertengahan Oktober 2021. Diharapkan sudah tercapai herd immunity atau tercipta kekebalan kelompok dan pasar saham kembali positif.

"Kalau enggak ada halangan mungkin pertengahan Oktober, pas herd immunity sudah tercapai, market sudah hot lagi. Sebelum asing masuk sudah berhasil stock split,” kata dia.

Jahja mengatakan, stock split ini dilakukan agar saham perseroan dapat terjangkau oleh investor ritel termasuk generasi muda.

"Stock split1:5 harga Rp 30 ribu, closing (Jumat, 30 Juli 2021-red), Rp 29 ribu jadi Rp 6.000 cukup terjangkau.Investor ritel untuk para milenial monggo silahkan mencoba senang hati,” kata dia.

 Selain itu,ia menuturkan, dengan stock split, harga saham BCA tidak jauh beda dengan saham bank besar lainnya.

Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Juli 2021, saham PT Bank Mandiri Tbk turun 0,87 persen ke posisi Rp 5.700 per saham, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk melemah 3,04 persen ke posisi Rp 4.780 per saham, dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk susut 1,59 persen ke posisi Rp 3.710 per saham. Sementara itu, saham PT Bank Central Asia Tbk tergelincir 1,16 persen ke posisi Rp 29.850 per saham.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

BCA Bakal Stock Split

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA akan memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5. Setelah stock split, nilai nominal saham BCA menjadi Rp 12,50.

Stock split ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan juga ingin saham BCA dapat dijangkau investor ritel terutama generasi muda.

"Sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan,” tulis manajemen BCA dalam keterbukaan informasi BEI,  Jumat, 30 Juli 2021.

Setelah aksi korporasi ini, jumlah saham BCA menjadi 123.275.050.000 saham. Sebelum stock split, jumlah saham BCA sebesar 24.665.010.000.

Nilai nominal saham BCA menjadi Rp 12,50 setelah stock split. Nilai nominal saham sebelum stock split menjadi Rp 62,50.

Stock split ini akan dilaksanakan dengan mengikuti peraturan yang berlaku serta ketentuan anggaran dasar perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

BCA akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2021.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.