Sukses

Bursa Asia Lesu, Investor Cermati Saham Teknologi

Bursa saham Asia melemah pada perdagangan Jumat, 23 Juli 2021. Investor cermati saham teknologi di Hong Kong.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada perdagangan saham Jumat pagi (23/7/2021) seiring investor mencermati saham teknologi di Hong Kong. Hal ini terjadi setelah kekhawatiran kembali adanya peraturan.

Di bursa saham Asia, indeks Korea Selatan Kospi mendatar. Indeks Australia turun 0,18 persen. Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang susut 0,07 persen. Bursa saham Jepang masih libur pada Jumat pekan ini.

Investor akan mengamati saham teknologi China di Hong Kong setelah Bloomberg melaporkan Beijing sedang mempertimbangkan hukuman keras terhadap raksasa ride-hailing Didik.

Hukuman yang direncanakan denda  yang lebih besar dari Alibaba sebesar USD 2,8 miliar. Bahkan penghapusan paksa setelah IPO pada bulan lalu.

Saham Didi di Amerika Serikat anjlok lebih dari 11 persen pada Kamis. Sebelumnya Juli 2021, perseroan terpaksa menghentikan pendaftaran pengguna baru dan juga hapus aplikasi China karena dugaan pengumpulan dan penggunaan data pribadi. Demikian dilansir dari CNBC, Jumat (23/7/2021).

Perkembangan itu terjadi saat Beijing melanjutkan tindakan keras selama berbulan-bulan terhadap raksasa teknologi China dengan menargetkan anti-trust hingga regulasi data.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Indeks Dolar AS

Di wall street, indeks Dow Jones naik 25,35 poin ke posisi 34.823,35. Indeks S&P 500 mendaki 0,2 persen menjadi 4.367,48. Indeks Nasdaq menguat 0,36 persen ke posisi 14.684,60.

Indeks dolar AS berada di posisi 92,80 dari sebelumnya di atas 93. Yen Jepang diperdagangkan di kisaran 110,12 per dolar AS. Harga minyak melemah pada jam perdagangan di Asia.

Harga minyak Brent berjangka turun 0,23 persen menjadi USD 73,62 per barel.  Harga minyak berjangka Amerika Serikat susut 0,24 persen menjadi USD 71,74 per barel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.