Sukses

BI Tahan Bunga Acuan, IHSG Meroket 1,78 Persen, Investor Asing Borong Saham BBCA

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG melonjak) 1,78 persen ke posisi 6.137,54 seiring BI pertahankan bunga acuan 3,5 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau dan catat kenaikan signifikan pada perdagangan Kamis (22/7/2021). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi beli investor asing dan Bank Indonesia (BI) pertahankan suku bunga acuan.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melonjak 1,78 persen ke posisi 6.137,54. Indeks LQ45 naik 1,86 persen ke posisi 857,03. Seluruh indeks acuan kompak menghijau.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.137,54 dan terendah 6.057,54. Sebanyak 333 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 174 saham melemah dan 141 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.503.158. Total volume perdagangan 25,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 633,46 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.465.

Sebagian besar indeks sektoral kompak menguat sehingga topang IHSG. Indeks sektoral IDXhealth turun 0,47 persen. Sementara itu, indeks sektoral IDXtekno naik 3,34 persen, diikuti indeks sektoral energi menanjak 3,16 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham catat top gainers antara lain:

-Saham YELO melonjak 34,46 persen

-Saham HOPE melonjak 33,76 persen

-Saham BCIC melonjak 25 persen

-Saham MASA melonjak 24,71 persen

-Saham KIOS melonjak 24,67 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham ARGO turun 6,98 persen

-Saham NICL turun 6,98 persen

-Saham POLI turun 6,92 persen

-Saham PTDU susut 6,91 persen

-Saham MTSM susut 6,88 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 118,8 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 78,6 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 55,1 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 35,8 miliar

-Saham ASII senilai Rp 34,9 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham EMTK senilai Rp 80,1 miliar

-Saham DMMX senilai Rp 42,1 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 18,5 miliar

-Saham SCMA senilai Rp 17,7 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 13,4 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks Hong Kong Hang Seng naik 1,83 persen, indeks Korea Selatan Kospi mendaki 1,07 persen, indeks Thailand menguat 0,59 persen. Selain itu, indeks Shanghai menanjak 0,34 persen, indeks Singapura naik 1,41 persen dan indeks Taiwan melonjak 0,65 persen.

Penguatan IHSG terjadi seiring Bank Indonesia (BI) kembali tahan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate di level 3,5 persen pada Juli 2021. BI pertahankan suku bunga acuan setelah gelar Rapat Dewan Gubernur BI pada 21-22 Juli 2021.

“Memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,50 persen,” ujar Gubernur Perry Warjiyo.

Perry menuturkan, Bank Indonesia juga mempertahankan suku bunga deposito facility di level 2,75 persen, dan suku bunga lending facility pada 4,25 persen. Hal ini dilakukan seiring memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global.

“Dan di tengah angka inflasi yang rendah, dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi Covid-19," ia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.