Sukses

Bank Mayapada Absen Tebar Dividen, Tahan Laba untuk Perkuat Modal

Selain absen bagikan dividen, RUPS Bank Mayapada (MAYA) menyetujui perubahan susunan komisaris dan anggota direksi perseroan

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) memutuskan tak ada dividen bagi para pemegang saham untuk tahun buku 2020. Seluruh laba perseroan tahun lalu ditetapkan menjadi laba ditahan untuk memperkuat permodalan.

"Perseroan melakukan pencadangan dari laba bersih tiap tahun sampai cadangan mencapai 20 persen dari total modal disetor. Dengan ini kami mencadangkan 2,34 persen dari laba yakni Rp 1,5 miliar. Sisanya akan dicatat sebagai laba ditahan untuk perkuat struktur permodalan," ujar Corporate Secretary Bank Mayapada, Jennifer Ann dalam paparan publik usai RUPS, Rabu (21/7/2021).

Ini bukan kali pertama MAYA absen bagikan dividen. Berdasarkan penelusuran Liputan6.com, MAYA terakhir bagikan dividen pada 2018 atas laba tahun buku 2017.

Saat itu, dividen yang dibagikan sebesar 40,46 persen dari laba bersih tahun buku 2017, sebesar Rp 50 per saham atau seluruhnya berjumlah Rp 273,3 miliar.

Selain absen bagikan dividen, RUPS MAYA menyetujui perubahan susunan komisaris dan anggota direksi perseroan menjadi sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama: Dato’ Sri Prof. DR. Tahir, MBA

Komisaris: Ir. Hendra

Komisaris Independen: Ir. Kumhal Djamil, SE

Direksi:

Direktur Utama: Haryono Tjahjarijadi

Wakil Direktur Utama: Thomas Arifin

Direktur: Andreas Wiryanto

Direktur: Rudy Mulyono

Direktur: Harry Sasongko Tirtotjondro

Direktur: Yusak Pranoto

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham MAYA

Pada penutupan perdagangan Rabu, 21 Juli 2021, saham MAYA turun 0,62 persen ke posisi Rp 1.615 per saham. Saham MAYA dibuka stagnan Rp 1.625 per saham.

Saham MAYA berada di level tertinggi Rp 1.630 dan terendah Rp 1.615 per saham. Total frekuensi perdagangan 232 kali dengan volume perdagangan 1.852. Nilai transaksi Rp 300,4 juta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.