Sukses

Investor Milenial dan Gen Z di Mandiri Sekuritas Melonjak 91 Persen

Direktur Mandiri Sekuritas Theodora Manik menuturkan, dari sisi demografi, investor milenial dan Gen Z tumbuh sebesar 91 persen secara year on year (yoy).

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Sekuritas (Mansek) mencatat kenaikan investor ritel dalam aplikasi Mandiri online securities trading (MOST) mencapai 73 persen pada semester I 2021.

Direktur Mandiri Sekuritas Theodora Manik menuturkan, dari sisi demografi, investor milenial dan Gen Z tumbuh sebesar 91 persen secara year on year (yoy).

Sejalan, transaksi online juga turut meningkat 235 persen secara year on year. Sedangkan transaksi harian mencatatkan pertumbuhan 220 persen. Serta pertumbuhan rekening dana nasabah (RDN) capai 75 persen.

“Sehingga kita bisa sampaikan, bahwa total aset ritel, gabungan stock dan cash nasabah itu pertumbuhannya 71 persen,” kata dia dalam video konferensi Hasil Bisnis Semester I-2021, Rabu (21/7/2021).

Dora menjelaskan, untuk sisa paruh kedua tahun ini, Mandiri Sekuritas akan optimalkan dalam layanan digital MOST. Aplikasi ini mengakomodasi kebutuhan investor untuk investasi, mulai dari pembukaan rekening hingga investor memperoleh keputusan investasi terbaiknya.

“Kita akan terus melakukan develop untuk layanan digital. Kita punya MOST sebagai layanan investasi pasar modal ya yang kebetulan memang kita sudah lama dan memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih baik lagi ,” kata Dora.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perubahan Gaya Hidup Masyarakat

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silva Halim mengungkapkan, tren kenaikan investor ritel ini didukung oleh perubahan gaya hidup masyarakat dari tradisional ke digital selama pandemi Covid-19. Selain itu juga  disebabkan oleh likuiditas yang cukup di pasar modal.

"Kenaikan nasabah ritel di Mansek juga disebabkan oleh likuiditas yang empel di market. Dimana suku bunga turun terus terutama deposito, dan investor perlu investasi yang bisa beri return lebih baik. Makanya kita lihat banyak yang ke pasar obligasi maupun saham,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.