Sukses

Walmart, Target hingga Amazon Jadi Penyumbang Polusi Terbesar, Kok Bisa?

Sejumlah raksasa ritel seperti Walmart, Target, Home Depot hingga Amazon masuk 15 perusahaan besar yang hasilkan polusi.

Liputan6.com, Jakarta - Laporan terbaru dari Pacific Environment dan Stand.earth mengungkapkan 15 perusahaan besar termasuk Walmart, Target, hingga Amazon yang menghasilkan polusi iklim dari pengiriman luar negeri ke Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari businessinsider, raksasa ritel seperti Walmart, Target, Home Depot, Ikea, Amazon, dan Nike termasuk di antara pencemar terburuk. Walmart berada di puncak daftar, menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca daripada pembangkit batu bara dalam setahun.

"Benar-benar belum ada penyelidikan terhadap pilar portofolio emisi perusahaan ini," Madeline Rose, penulis utama laporan tersebut, seperti dikutip Rabu (21/7/2021)

Saat ini, orang Amerika Serikat membeli begitu banyak barang impor sehingga perusahaan pelayaran berlomba untuk membangun lebih banyak kapal dan perusahaan atau merek itu membayar sepuluh kali lipat harga pengiriman biasa.

Studi ini mengukur emisi gas rumah kaca dan polusi udara yang dikeluarkan oleh 15 ritel saat mengimpor barang dari luar negeri ke AS.

Peneliti melacak kapal kargo yang digunakan oleh masing-masing perusahaan sebagai cara untuk memperkirakan konsumsi bahan bakar dan emisi. Hasilnya tidak termasuk kembalinya kapal kargo, yang berarti polusi mungkin bahkan lebih parah daripada yang ditemukan dalam penelitian.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ikea

Pada 2019, Ikea mengumumkan rencana ambisius bagi perusahaan untuk menjadi "positif iklim”. Maksudnya, perusahaan akan mengurangi lebih banyak polusi daripada yang diciptakannya pada 2030.

Tahun lalu, Walmart mengatakan akan menghilangkan jejak karbonnya pada 2040. Demikian pula, Amazon telah berjanji untuk menjadi nol karbon di seluruh bisnisnya pada 2040.

"Perusahaan ritel besar secara langsung bertanggung jawab atas udara kotor yang membuat generasi muda kita menderita asma, menyebabkan ribuan kematian dini per tahun di komunitas pelabuhan AS, dan menambah darurat iklim. Kami menuntut agar praktik-praktik ini berubah,” kata Rose.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.