Sukses

Wall Street Kompak Menguat Tersengat Imbal Hasil Obligasi AS Kembali Naik

Wall street alami reli setelah imbal hasil surat berharga AS kembali naik sehingga meredakan beberapa kekhawatiran kenaikan kasus COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street kompak menguat pada perdagangan Selasa, 20 Juli 2021. Investor kembali masuk setelah indeks Dow Jones alami hari terburuk dalam delapan bulan.

Wall street alami reli setelah imbal hasil surat berharga AS kembali naik sehingga meredakan beberapa kekhawatiran kenaikan kasus COVID-19 akan memperlambat pemulihan ekonomi. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun kembali naik di atas 1,2 persen, dan saham menguat.

Indeks Dow Jones naik 549,95 poin atau 1,6 persen menjadi 34.511,99, setelah melemah 725 poin pada Senin, 19 Juli 2021. Kenaikan indeks Dow Jones tersebut terbesar dalam sehari di wall street. Indeks S&P 500 naik 1,52 persen menjadi 4.322,06 dan indeks Nasdaq menguat 1,57 persen menjadi 14.498,88. Indeks Russell 2000 menguat tiga persen.

Banyak saham yang tertekan di wall street pada Senin, 19 Juli 2021 di tengah kekhawatiran tentang varian delta COVID-19. Saham maskapai dan pelayaran memimpin penguatan.

Saham American Airlines dan Delta Airlines masing-masing turun empat persen karena tekanan jual berbalik arah masing-masing menguat 8 persen dan 4 persen pada Selasa, 20 Juli 2021. Saham Royal Caribbean naik lebih dari tujuh persen setelah turun empat persen pada Senin, 19 Juli 2021.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saham Bank Menguat

Saham bank juga kembali naik karena imbal hasil obligasi naik lebih tinggi. Saham JPMorgan naik 1,8 persen dan Bank of America menguat dua persen. Bank daerah memimpin sektor keuangan dengan Zions Bancorp dan Regions Financial masing-masing naik lima persen dan empat persen.

Bank regional cenderung melakukan perdagangan yang ketat seiring imbal hasil 10 tahun. Saham energi dan industri, dua kelompok yang paling terpukul juga kembali baik. Saham Exxon Mobil naik lebih dari satu persen, General Electirc melonjak lima persen dan Honeywell naik empat persen.Saham Apple menguat 2,6 persen. 

"Kami tetap optimis pada saham dan melihat putaran terbaru pertumbuhan dan kekhawatiran perlambatan prematur dan berlebihan,” ujar Head of US Equity Strategist JPMorgan, Dubravko Lakos-Bujas dilansir dari CNBC, Rabu (21/7/2021).

Analis menaikkan target indeks S&P 500 hingga akhir tahun menjadi 4.600 dari posisi 4.400. Dengan kenaikan pada Selasa, 20 Juli 2021, indeks S&P 500 di bawah rekor yang dicapai pekan lalu.

Kasus COVID-19 kembali naik di AS seiring varian delta yang menyebar terutama kepada sebagian besar warga yang tidak divaksinasi. Rata-rata harian kasus di AS mencapai 26.000 dalam tujuh hari, lebih dari dua kali lipat rata-rata menurut data CDC.

3 dari 3 halaman

Aksi Jual

CIO Advisor Alliance, Chris Zaccarelli menuturkan, banyak perusahaan siklikal menjual di tengah kekhawatiran COVID-19 akan menghentikan pemulihan di jalurnya.

"Kami tidak percaya bahwa itu masalahnya dan bersedia membiarkan aksi jual berjalan dengan sendirinya dan membeli saat turun dengan keyakinan ekonomi akan sepenuhnya pulih dan kembali ke lintasan pertumbuhan sebelumnya, dan membawa sebagian besar perusahaan siklus masuk industri penerbangan, perjalanan dan rekreasi,” ujar Chris.

Di sisi lain, harga bitcoin turun di bawah level USD 30.000 memicu aksi jual di seluruh kripto dan tanda lain spekulasi mungkin akan keluar dari pasar. Harga bitcoin tetap stabil di kisaran USD 29.000 sepanjang hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.