Sukses

Jokowi Batalkan Vaksinasi Berbayar, Saham KAEF Merosot 6,45 Persen

Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melemah 6,45 persen ke posisi Rp 3.190 per saham pada sesi pertama Senin, 19 Juli 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) merosot pada sesi pertama perdagangan Senin (19/7/2021). Tekanan terhadap saham KAEF itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah dan vaksinasi gotong royong individu atau vaksinasi berbayar yang dibatalkan pada pekan lalu.

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, saham KAEF melemah 6,45 persen ke posisi Rp 3.190 per saham.

Saham KAEF sempat dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 3.420 per saham. Pada sesi pertama, saham KAEF berada di level tertinggi Rp 3.420 dan terendah Rp 3.180 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham KAEF sebanyak 7.040 kali dengan volume perdagangan 143.820. Nilai transaksi harian Rp 46,3 miliar.

Sementara itu, laju IHSG melemah sepanjang sesi pertama. IHSG turun 0,67 persen ke posisi 6.031 per saham. IHSG berada di level tertinggi 6.063 dan terendah 6.027. Sebanyak 302 saham melemah sehingga menekan IHSG. 169 saham menguat dan 151 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 725.609 kali dengan volume perdagangan 12,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 107,90 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.492.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Vaksinasi Berbayar Dibatalkan

Sebelumnya, pemerintah Indonesia mengambil keputusan membatalkan Vaksinasi Gotong Royong Individu atau berbayar. Langkah pemerintah Indonesia itu dilakukan setelah mendapatkan masukan dan respons dari masyarakat.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, Presiden Joko Widodo telah memberikan arahan dengan tegas untuk vaksin berbayar yang rencananya disalurkan melalui Kimia Farma semuanya dibatalkan dan dicabut.

Pramono mengatakan, seluruh vaksinasi akan tetap memakai mekanisme yang sudah berjalan sekarang yaitu vaksinasi gratis bagi seluruh masyarakat. Sementara itu, Vaksinasi Gotong Royong, mekanisme dilakukan melalui perusahaan yang akan menanggung seluruh biaya vaksinasi bagi karyawannya. “Baik itu yang gotong royong maupun yang sekarang mekanisme sudah berjalan digratiskan oleh pemerintah,” ujar dia.

Terkait hal tersebut, Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk Ganti Winarno mengatakan, pihaknya akan mengikuti keputusan pemerintah.

"Kami akan mengikuti keputusan pemerintah," tutur Ganti.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.