Sukses

Wall Street Beragam, Investor Abaikan Hasil Laporan Keuangan yang Positif

Wall street bervariasi dengan indeks S&P 500 turun 0,33 persen ke posisi 4.360,03 pada penutupan perdagangan Kamis, 15 Juli 2021.

Liputan6.com, New York - Wall street atau bursa saham Amerika Serikat bervariasi pada perdagangan saham Kamis, 15 Juli 2021. Indeks S&P 500 melemah meski laporan keuangan perusahaan kuartal II 2021 mengalahkan harapan.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks S&P 500 melemah 0,33 persen ke posisi 4.360,03. Indeks Nasdaq susut 0,7 persen ke posisi 14.543,13. Indeks Dow Jones naik 53,79 poin atau 0,15 persen ke posisi 34.987,02.

Laporan kinerja keuangan Morgan Stanley pada kuartal II 2021 mengalahkan harapan analis. Saham Morgan Stanley naik 0,18 persen. Saham Morgan Stanley naik 35 persen sepanjang 2021 di wall street.

Di sisi lain, 18 perusahaan S&P 500 mengalahkan perkiraan analis untuk pendapatan kuartal II 2021 pada pekan ini. Rata-rata hasil laba per saham 18 persen lebih tinggi dari yang diharapkan. Akan tetapi, perusahaan-perusahaan itu melihat sahamnya turun rata-rata 0,58 persen setelah pelaporan.

"Pasar melakukannya sebaik tahun lalu karena mengantisipasi peningkatan pendapatan yang kita lihat sekarang. Banyak berita telah diperhitungkan,” ujar Chief Invesment Strategist Charles Swab, Liz Ann Sonders, dilansir dari CNBC, Jumat (16/7/2021).

Investor tampaknya menyukai saham teknologi pada awal pekan ini di wall street. Namun, saham teknologi cenderung merosot pada perdagangan Kamis pekan ini. Saham Amazon turun 1,3 persen, saham induk Google Alphabet susut 0,9 persen. Saham Apple tergelincir 0,4 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelaku Pasar Ingin Stimulus Tetap Ada

Chief Executive DoubleLine, Jeffrey Gundlach menuturkan, pasar dapat bertahan pada level rekor selama program stimulus yang dirancang untuk membantu pemulihan ekonomi dari pandemi tetap ada.

"Saya pikir seluruh pertanyaan bagi investor adalah berapa lama stimulus uang ini akan berlangsung. Selama itu berlangsung, saya pikir pasar saham dapat bertahan pada level seperti sebelumnya dan terus bergerak lebih tinggi,” ujar dia.

Selain itu, Ketua the Federal Reserve Jerome Powell menegaskan bank sentral akan terus evaluasi pemulihan ekonomi sebelum mengubah kebijakan moneternya yang akomodatif.

"Tantangan yang kami hadapi adalah bagaimana bereaksi terhadap inflasi ini yang lebih besar dari yang kami harapkan atau yang diperkirakan siapa pun,” tutur dia.

Ia menambahkan, sejauh itu bersifat sementara, tidak pantas untuk bereaksi terhadap itu. Bank sentral Amerika Serikat terus mengevaluasi kembali risiko yang akan memengaruhi harapan inflasi akan berlangsung lebih lama. “Itulah yang kami pantau,” ujar dia.

3 dari 3 halaman

Klaim Pengangguran

Sebelumnya pernyataan Powell di House Committee on Financial Services pada Rabu, 14 Juli 2021 memadamkan ketakutan investor tentang kebijakan mudah bank sentral dalam waktu dekat bahkan dalam hadapi inflasi.

Klaim pengangguran awal untuk pekan yang berakhir 10 Juli mencapai 360.000, level terendah di era pandemi COVID-19 seperti yang diperkirakan oleh ekonom.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.