Sukses

Kenaikan Kasus COVID-19 dan Skenario Perpanjangan PPKM Darurat Bikin IHSG Sentuh 5.979

IHSG kembali koreksi pada perdagangan Rabu, 14 Juli 2021. IHSG melemah 0,55 persen ke posisi 5.979,21.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan pada perdagangan saham, Rabu (14/7/2021). Selama dua hari, IHSG berturut-turut tertekan imbas kenaikan kasus COVID-19 dan ada skenario perpanjangan PPKM Darurat.

Pada perdagangan Selasa, 13 Juli 2021, IHSG susut 1,09 persen ke posisi 6.012,82. IHSG kembali koreksi pada perdagangan Rabu, 14 Juli 2021. IHSG melemah 0,55 persen ke posisi 5.979,21. Indeks LQ45 merosot 0,95 persen ke posisi 827,80. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 327 saham melemah menekan laju IHSG. 172 saham menguat dan 143 saham diam di tempat. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.013,04 dan terendah 5.947.

Analis PT Kiwoom Sekuritas, Sukarno Alatas menuturkan, ada sejumlah faktor yang bebani IHSG. Dari dalam, pelaku pasar mengkhawatirkan kenaikan kasus COVID-19 yang terus meningkat bahkan tembus rekor. Kasus positif COVID-19 mencapai 47.899 pasien pada Selasa, 13 Juli 2021. Selain itu, ada potensi PPKM Darurat yang diperpanjang lagi juga membebani IHSG.

Sedangkan dari global, pertumbuhan ekonomi China diperkirakan melambat pada kuartal II 2021 menekan IHSG. "Pertumbuhan ekonomi China akan melambat akibat di tengah biaya bahan baku tinggi dan ada wabah COVID-19 baru," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, saat ini memang belum ada sentimen positif untuk IHSG. Namun, kedatangan vaksin pada Juli dan Agustus dapat jadi angin segar untuk bursa saham. "Target vaksinasi bisa ditingkatkan lagi," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Top Gainers dan Losers

Total frekuensi perdagangan saham 1.129.433 kali dengan volume perdagangan 16,9 miliar. Transaksi harian Rp 9,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 125,67 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.484.

Sebagian besar sektoral saham tertekan. Indeks sektoral saham IDXtechno naik 1,33 persen, dan pimpin penguatan. IDXhealth menanjak 0,89 persen, IDXTrans menguat 0,87 persen, dan IDXInfra naik 0,66 persen.

Sementara itu, indeks sektoral saham IDXIndustry turun 2,47 persen, dan pimpin penurunan. Diikuti IDXsiklikal melemah 1,05 persen, dan IDXFinance tergelincir 0,78 persen.

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham ACST naik 25 persen

-Saham ABMM naik 24,84 persen

-Saham LABA naik 24,67 persen

-Saham PYFA naik 24,62 persen

-Saham NICL naik 24,59 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham IPAC turun 9,89 persen

-Saham SKBM turun 6,99 persen

-Saham INPS turun 6,98 persen

-Saham BSIM turun 6,97 persen

-Saham MSIN turun 6,92 persen

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham INCO senilai Rp 82,1 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 43 miliar

-Saham EXCL senilai Rp 26,3 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 20,9 miliar

-Saham ACES senilai Rp 18 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 147,5 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 51 miliar

-Saham ASII senilai Rp 48,4 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 18,1 miliar

-Saham UNTR senilai Rp 12,5 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks Hang Seng melemah 0,63 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,20 persen, indeks Jepang Nikkei tergelincir 0,38 persen, indeks Thailand susut 0,14 persen. Selain itu, indeks Shanghai merosot 1,07 persen dan indeks Singapura turun 0,52 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.