Sukses

Kimia Farma Genjot Produksi Obat Penanganan COVID-19

Kimia Farma telah memperoleh Emergency Used Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk produksi dan distribusi Favipiravir di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berkomitmen untuk menyediakan layanan kesehatan, termasuk obat-obatan untuk penanganan COVID-19.

Di antaranya yang saat ini menjadi buruan yakni Favipiravir dan Azithromycin. Favipiravir KF merupakan produksi pertama di Indonesia yang diproduksi oleh Holding BUMN Farmasi.

Kimia Farma telah memperoleh Emergency Used Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk produksi dan distribusi Favipiravir di Indonesia.

Direktur Utama Kimia Farma, Verdi Budidarmo mengatakan, Perseroan menargetkan produksi Favipiravir menjadi 7 juta tablet pada bulan ini.

"Rencana produksinya Kimia Farma, sampai dengan 23 Juli 2021 kami targetkan menjadi 7 juta tablet,” kata Verdi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Bersama Komisi VI, ditulis Kamis (8/7/2021).

Sementara untuk Azithromycin target produksinya sebesar 6 juta tablet untuk bulan ini dan seterusnya. Verdi menambahkan, Azithromycin tablet diproduksi oleh 33 perusahaan di Indonesia. Dimana 19 perusahaan adalah memproduksi Azithromycin generik salah satunya Kimia Farma.

"Kami merencanakan proses produksi pada bulan kemarin sudah terdeliver sejumlah 58 ribu dus. 1 dus isi 20 tablet. Dan bulan ini kita akan mendeliver sejumlah hampir 6 juta tablet dan bulan-bulan selanjutnya,” kata dia.

Selain itu, Kimia Farma juga tengah dalam proses pengembangan remdesivir injeksi yang bakal rampung pada September 2021.

Verdi mengatakan, Remdesivir menjadi salah satu produk yang sangat dibutuhkan masyarakat saat ini. Sejalan dengan angka kasus COVID-19 yang tampak belum melandai.

Saat ini, Kimia Farma tengah dalam tahap finalisasi produksi remdesivir yang diperkirakan akan rampung pada September 2021. "Kami harapkan nanti bulan September sudah bisa launching untuk remdesivir injeksi di dalam negeri,” ia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Layanan Telemedicine, Kimia Farma Kirim 500 Paket Obat Terapi COVID-19 ke Pasien Isoman

Sebelumnya, Pemerintah telah meluncurkan layanan telemedicine gratis untuk pasien Covid-19 bergejala ringan dengan penanganan isolasi mandiri (isoman). Dalam telemedicine pasien bisa melakukan konsultasi medis dan akan mendapat paket obat gratis.

Direktur Pengembangan Bisnis PT Kimia Farma (Persero) Imam Fathorrahman menjelaskan, layanan telemedicine sudah berjalan sejak Selasa, 6 Juli 2021. Perseroan telah memberikan 500 paket obat gratis ke pasien yang melakukan isolasi mandiri.

"Kemarin dan hari ini sudah lebih dari 500 paket yang sudah terkirim," ujarnya saat rapat bersama DPR, Jakarta, Selasa, 7 Juli 2021.

Imam berharap program ini dapat membantu pasien Covid-19 yang melakukan isoman untuk mendapatkan akses obat-obatan, sehingga tidak terjadi kepanikan di masyarakat. Pemberian obat disesuaikan dengan kondisi pasien setelah konsultasi.

"Obat ini ada 2 paket, paket isoman A dan paket isoman B, dan dua-duanya itu adalah obat keras," kata Imam.

Adapun masyarakat yang berhak mendapatkan obat tersebut telah dinyatakan terkonfirmasi positif melalui tes PCR atau swab antigen di laboratorium yang terafiliasi dengan Kemenkes. Nantinya, pasien akan mendapat informasi pengiriman obat melalui nomor telepon yang terdaftar.

"Masyarakat secara alert mendapatkan informasi dari Kementerian Kesehatan berupa notifikasi di WA dari Kementerian Kesehatan, yang selanjutnya masyarakat atau pasien tersebut melakukan konsultasi di 11 platform telemedicine untuk mendapatkan e-recipe," jelas Imam.

Selanjutnya apotek Kimia Farma melakukan pengiriman paket obat kepada pasien ke alamat sesuai data yang diberikan. "Jadi dengan demikian obat diperoleh dengan gratis dan masyarakat bisa langsung melakukan konsultasi melalui platform tersebut," tandas Imam.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.