Sukses

IPO, Nubank yang Didukung Warren Buffett Sedang Cari Penjamin Emisi Efek

Nubank, bank digital Brasil yang didukung oleh perusahaan investasi Berkshire Hathaway milik Warren Buffett akan gelar IPO paling lambat awal 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Nubank, bank digital Brasil yang didukung oleh perusahaan investasi Berkshire Hathaway milik Warren Buffett, telah mengundang bank-bank investasi untuk berpartisipasi dalam rencana penawaran umum perdana (IPO) di Amerika Serikat.

Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (23/6/2021), sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan Nubank memiliki valuasi lebih dari USD 40 miliar atau sekitar Rp 577,77 triliun (kurs Rp 14.444 per USD). Lebih lanjut, sumber yang sama mengatakan IPO bisa terjadi pada akhir tahun ini atau awal 2022. 

Dengan valuasi itu, IPO Nubank disebut akan menjadi salah satu debut pasar saham terbesar dari sebuah perusahaan Amerika Selatan. Menempatkannya setara dengan penawaran profil tinggi lainnya yang diharapkan dapat sejajar dengan Perusahaan pialang, Robinhood Markets Inc.

Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway menyuntikkan dana sebesar USD 500 juta atau sekitar  Rp 7,15 triliun ke perusahaan induk Nubank, bank digital asal Brasil pada awal Juni lalu. 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warren Buffett Tanam Investasi di Nubank

Sebelumnya, Warren Buffett melalui perusahaan investasinya Berkshire Hathaway menanamkan investasi USD 500 juta atau sekitar Rp 7,12 triliun (asumsi kurs Rp14.249 per dolar AS) di bank digital Brasil Nubank. Hal itu disampaikan Nubank pada Selasa, 8 Juni 2021.

Dengan investasi dari perusahaan Warren Buffett tersebut mendorong valuasi Nubank dari USD 25 miliar menjadi USD 30 miliar, hal itu berdasarkan sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Valuasi baru ini menempatkan bank digital sedikit di belakang Banco Bradesco, salah satu bank top di Brazil dengan nilai pasar USD 40,9 miliar. Demikian mengutip dari Forbes, ditulis Jumat, (11/6/2021).

Adapun Nubank yang memiliki 40 juta klien mengatakan, pihaknya berencana memakai dana tersebut untuk ekspansi global ke Meksiko dan Kolombia, meluncurkan produk dan layanan baru serta mempekerjakan lebih banyak karyawan.

Dengan kedatangan investor kelas atas tersebut yang biasanya berinvestasi di perusahaan publik memberikan petunjuk tentang seberapa dekat Nubank dengan rencana pencatatan saham.

Mengutip yahoo finance, sebelumnya pada April 2021, Reuters melaporkan Nubank telah memulai persiapan untuk mencatatkan saham di bursa saham Amerika Serikat (AS).

Investasi Berkshire Hathaway merupakan perpanjangan dari putaran seri G senilau USD 400 juta yang diumumkan pada Januari. Perusahaan Warren Buffett juga memiliki StoneCo, perusahaan pembayaran digital yang berbasis di Brazil.

Brasil telah menjadi tempat pertumbuhan financial technology atau fintech. Negara tersebut mencatat pasar keuangan yang sangat terkonsentrasi, dengan lima pemberi pinjaman teratas memegang hampir 78 persen dari total aset negara.

Perbankan online telah mengurangi biaya untuk pendatang baru dan bank sentral telah menciptakan aturan baru untuk mendorong persaingan dengan menurunkan biaya dan suku bunga bagi konsumen.

 

3 dari 3 halaman

Raih Pendanaan hingga USD 2 Miliar

Perseroan  juga mengumumkan perpanjangan kedua dengan total USD 250 juta yang dipimpin oleh Sands Capital, dan didukung sejumlah lembaga antara lain Invest, Sunley House Capital, CPP Invesment, MSA Capital,  Tarsadia Capital dan raksasa teknologi China Tencent, serta perusahaan Brazil Absoluto Mitra dan manajemen Verde Asset Management.

Dengan tambahan investasi tersebut, upaya penggalangan dana kedelapan Nubank telah mencapai USD 1,15 miliar, putaran terbesar yang pernah dikumpulkan oleh perusahaan teknologi di Amerika Latin. Ini juga merupakan investasi tunggal terbesar sejauh ini bagi perusahaan yang telah mengumpulkan dana USD 2 miliar.

Dengan modal baru ini akan meningkatkan rencana ekspansi global perusahaan dan mendukung strategi dengan akuisisi para petinggi antara lain Matt Swann, mantan eksekutif teknologi di Amazon dan Booking.com sebagai Chief Technology Officer, dan Arturo Nunez, yang sebelumnya di Apple dan Nike sebagai Chief Marketing Officer.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.