Sukses

Harga Bitcoin Anjlok, Saham Coinbase Ikut Terpuruk

Saham Coinbase saat ini diperdagangkan dengan harga USD 217 atau sekitar Rp 3,13 juta

Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan penurunan harga bitcoin, saham perusahaan perdagangan cryptocurrency Coinbase juga turun 2 persen pada Selasa 22 Juni 2021.

Seperti dilansir CNN, Rabu (23/6/2021), saham Coinbase saat ini diperdagangkan dengan harga USD 217 atau sekitar Rp 3,13 juta (asumsi kurs Rp 14.448 per dolar AS). Angka tersebut tak jauh dari harga titik terendah perusahaan.

Padahal, sebelumnya perusahaan mampu mencapai harga puncak, yakni USD 429,50 atau sekitar Rp 6,19 juta. Setelah dua bulan go public, saham Coinbase turun lebih dari 35 persen dari harga penutupan pada hari pertama perdagangannya. Sedangkan bitcoin telah mengalami penurunan lebih dari 50 persen selama jangka waktu tersebut.

Sebelumnya, banyak Bulls Coinbase berpendapat perusahaan akan kebal dari volatilitas harga kripto individu seperti bitcoin, ethereum dan dogecoin, tetapi hal tersebut jelas tak terbukti.

"Coinbase memperoleh 90 persen pendapatannya dari biaya perdagangan yang dinilai sebagai persentase dari transaksi," kata Chris Kuiper, analis di CFRA Research.

Coinbase bukan satu-satunya saham terkait kripto yang menarik dan jatuh bebas belakangan ini. Perusahaan perangkat lunak MicroStrategy juga mengalami hal yang sama.

Memiliki sebagian besar bitcoin di neraca perusahaannya, saham perusahaan anjlok 11 persen pada Selasa menyusul penurunan 10 persen pada hari sebelumnya.

Saham penambang bitcoin Riot Blockchain dan Marathon Digital Holdings serta perusahaan peralatan pertambangan bitcoin China Canaan juga turun minggu ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Bitcoin Turun

Sebelumnya, harga bitcoin merosot ke level terendah dalam dua minggu pada Senin, 21 Juni 2021. Hal ini terjadi di tengah laporan China intensifkan tindakan kerasnya terhadap penambangan uang kripto.

Mata uang digital terbesar di dunia ini turun ke level USD 31.760 atau sekitar Rp 458,09 juta (asumsi kurs Rp 14.423 per dolar AS) pada Senin pagi, 21 Juni 2021. Harga bitcoin turun di bawah USD 32.000 untuk pertama kalinya sejak 8 Juni 2021, berdasarkan data Coin Metrics.

Kemudian harga bitcoin ke posisi USD 32.997 pada pukul 10.45 ET turun 3,3 persen pada Senin pekan ini. Selain itu, ether dan XRP masing-masing turun 11 persen dan 10 persen.

Banyak tambang bitcoin di Sichuan pada Minggu tutup setelah pihak berwenang di provinsi barat daya China memerintahkan penghentian penambangan kripto, seperti dilaporkan dari Global Times.

"Lebih dari 90 persen kapasitas penambangan bitcoin China akan tutup," ujar dia dikutip dari CNBC, Senin pekan ini.

Bloomberg dan Reuters juga melaporkan perpindahan dari otoritas Sichuan. Ini mengikuti perkembangan serupa di Mongolia dan Yunnan, China, serta seruan dari Beijing untuk mengatasi penambangan kripto di tengah kekhawatiran atas konsumsi energi yang besar.

Sebelumnya secara terpisah, Bank Sentral China telah mendesak Alipay, layanan pembayaran yang dijalankan afiliasi grup Ant untuk menindak perdagangan kripto. "China sering melakukan ini," ujar CEO CryptoCompare, Charles Hayter, dilansir dari CNBC.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.