Sukses

Masyarakat Diminta Waspada Terkait Penipuan Investasi Catut Nama KPEI

Nama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dicatut melalui channel group media Telegram. Oleh karena itu, KPEI minta masyarakat waspada.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) menyampaikan terdapat modus penipuan berkedok investasi yang mengatasnamakan KPEI melalui channel group media Telegram.

Oleh karena itu, Sekretaris Perusahaan KPEI Reynand Hadi menuturkan, KPEI tidak memiliki grup WhatsApp, Telegram, Line dan media sosial lain yang diperuntukkan untuk menawarkan segala jenis investasi kepada masyarakat.

Ia mengatakan, KPEI tidak bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang dirugikan berkaitan dengan hal tersebut.

"KPEI akan mempertimbangkan langkah hukum atas penyalahgunaan nama KPEI untuk kegiatan yang dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat,” ujar dia dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (22/6/2021).

Untuk menghindari risiko atas hal-hal yang tidak diinginkan, Reynant mengatakan, masyarakat dapat konfirmasi terlebih dahulu kepada  KPEI di Gedung Bursa Efek Indonesia Tower I Lt.5 Jl. Jend. Sudirman Kav.52-53 Jakarta 12190. Selain itu melalui telepon .515 5115 dan SMS: +62.816 115 5000

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rebranding, Begini Pesan OJK untuk KPEI

Sebelumnya, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) melakukan rebranding dengan meluncurkan logo baru pada Kamis, 8 April 2021. Bersamaan dengan itu, KPEI juga menyematkan tagline secure and efficient.

Dalam kesempatan ini, Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal OJK, Hoesen berharap milestone ini dapat meningkatkan citra dan brand awareness KPEI yang saat ini sudah semakin luas peran dan layanannya. Tidak hanya pasar modal Indonesia tetapi juga bagi industri jasa keuangan pada umumnya.

"Saya berharap logo perusahaan baru dari KPEI tersebut tidak hanya semata-mata meningkatkan citra dan public awareness atau eksistensi KPEI, namun juga meningkatkan komitmennya sebagai penyedia jasa kliring dan CCP yang terpercaya dan berintegritas. Tidak hanya di pasar modal dan pasar keuangan Indonesia tapi juga di dunia internasional,” kata dia, Kamis (8/4/2021).

Sedikit gambaran, Hoesen membeberkan kinerja  KPEI dalam satu tahun terakhir sebagai lembaga kliring dan penjaminan yang telah memiliki anggota sebanyak 103 anggota kliring. KPEI telah mengelola dana jaminan yang nilainya sudah mencapai Rp 5,7 triliun.

"Di tengah situasi pandemi COVID-19 dan krisis keuangan yang melanda dunia di tahun 2020 lalu secara umum kinerja  KPEI cukup positif. Hingga tanggal 31 Desember 2020 nilai aset  KPEI mencapai Rp 1,77 triliun atau naik 13 persen dari tahun 2019 yang sebesar Rp 1,57 triliun,” jelas Hoesen.

Sementara untuk laba bersih KPEI pada 2020 mencapai Rp 122,8 miliar. Realisasi laba itu naik dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 104,3 miliar.

"Perkembangan ini tentunya membuat optimisme bagi kita bahwa KPEI akan terus berkembang serta mampu mewujudkan komitmennya  untuk mekin berkontribusi dalam tugas dan fungsinya sebagai lembaga kliring dan penjaminan,” kata Hoesen.

Di sisi lain, dalam rangka mewujudkan tugas dan fungsinya tersebut diharapkan KPEI dapat meningkatkan kapasitas perencanaan.

Hoesen menilai hal ini penting karena sustainability organisasi  harus bisa didukung dengan kemampuan organisasi untuk mengadaptasi perkembangan dan perubahan.

"Termasuk insan-insan KPEI harus dibangun dan kapasitasnya maupun integritasnya," imbuhnya.

"Meningkatnya perkembangan atau transaksi ini akan harus menyesuaikan dengan perkembangan terkini terutama dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat dan atas standar dan praktek yang berlaku secara global,” ia menambahkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.