Sukses

Vaksin Gotong Royong Sasar Sektor Tambang, Perusahaan Ini Sudah Antre

PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), selaku cucu perusahaan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan gelar vaksinasi gotong royong

Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Diagnostika (KFD), selaku cucu perusahaan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang merupakan bagian dari holding farmasi, akan distribusi dan penyuntikan vaksin gotong royong ke sektor tambang. Hal itu akan dilakukan usai KFD melancarkan vaksinasi di wilayah Timur Indonesia yang saat ini sedang berlangsung. 

"Kita akan memasuki wilayah Kalimantan dan Sumatera untuk menjangkau klaster pertambangan. Kluster pertambangan, menurut kami juga penting. Jangan sampai produktivitas dari pertambangan itu mengganggu perekonomian kita,” kata Plt-Direktur Utama Kimia Farma Diagnostika, Agus Candra dalam video konferensi, Senin (21/6/2021).

Agus membeberkan, perusahaan pertambangan yang sudah bekerjasama dengan KFD antara lain ada Astra Group dan perusahaan tambang asal negeri tirai bambu, China. Vaksinasi di klaster tersebut akan dilancarkan pada Juli 2021.

"Sektor pertambangan berapa yang sudah kerja sama mulai penyuntikan itu di awal Juli dengan Astra group company, maupun beberapa grup perusahaan di sektor pertambangan yang akan kita lakukan penyuntikan,” kata Agus.

Selain itu, vaksin gotong royong juga akan merambah ke sektor pertambangan di Sulawesi. "Kita akan melakukan penyuntikan di Sulawesi untuk perusahaan-perusahaan pertambangan, dari perusahaan asal China yang memang sudah meminta kami untuk segera melakukan penyuntikan di pertambangan,” ujar Agus.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gelar Vaksinasi Gotong Royong untuk Pekerja Kilang Tangguh

PT Kimia Farma (KAEF) melalui anak dan cucu usahanya, PT Kimia Farma Apotek dan PT Kimia Farma Diagnostika melancarkan distribusi dan penyuntikan vaksin ke wilayah timur Indonesia. Yaitu ke lokasi Kilang Tangguh LNG yang dioperasikan bp Indonesia di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Kegiatan itu merupakan bagian dari program Vaksinasi Gotong Royong yang kick off-nya diresmikan Presiden Jokowi pada 18 Mei 2021. Vaksinasi di Kilang Tangguh LNG sendiri berlangsung sejak Minggu, 13 Juni 2021 dan terus berlangsung hingga saat ini.

"Terkait jumlah yang akan divaksin, di sini kami akan terus berikan secara bertahap kepada 14.800 pekerja di lokasi tersebut,” kata Direktur Utama Kimia Farma Apotek, Nurtjahjo Walujo Wibowo dalam video konferensi, Senin (21/6/2021).

Adapun vaksin Sinopharm untuk batch I sudah terealisasi sebanyak 500 ribu dosis. Utamanya dialokasikan untuk perusahaan di sektor sektor manufaktur, bank, dan migas. 

"Berikutnya sinopharm batch-II sebanyak 1 juta dosis pada 11 Juni ini sudah didatangkan. Selanjutnya nanti rencananya 1 juta dosis, lalu 2,5 juta dan berikutnya 2,5 juta dosis lagi. Ini harapannya bisa segera berikan layanan untuk perusahaan yang belum dapat," kata dia.

Dalam kesempatan yang sama, VP Indonesia, bp Asia Pacific Hardi Hanafiah mengutarakan apresiasinya kepada Pemerintah, KADIN, dan seluruh pihak yang berkontribusi pada kelancaran vaksin gotong royong ini.

"Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada pemerintah Indonesia yang telah menyelenggarakan program vaksinasi gotong-royong di mana. Banyak sekali pihak swasta yang bisa diperkenankan untuk ikut serta,” kata dia.

Melalui vaksinasi ini, hasil yang diharapkan perseroan yakni  untuk mencapai ketenangan dan kenyamanan bekerja bagi seluruh pekerja di Lapangan Tangguh yang harus tinggal dan bekerja untuk jangka waktu yang cukup lama, serta jauh dari keluarga bahkan fasilitas kesehatan.

"Ketika seluruh pekerja di Lapangan Tangguh ini bisa mendapatkan vaksinasi, diharapkan kontribusi Kilang Tangguh untuk menciptakan herd immunity di Indonesia dan khususnya di Lapangan Tangguh agar produktivitas kerja bagi seluruh pekerja di Kilang Tangguh itu bisa bisa tercapai,” pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.