Sukses

Suku Bunga Acuan BI Tetap 3,5 Persen, IHSG Melemah Terbatas

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG susut 0,17 persen ke posisi 6.068,44 di tengah pengumuman BI yang pertahankan suku bunga acuan.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan Kamis, (17/6/2021). IHSG melemah di tengah pengumuman Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan 3,5 persen.

Pada penutupan perdagangan saham, IHSG susut 0,17 persen ke posisi 6.068,44. Indeks saham LQ45 melemah 0,86 persen ke posisi 877,51. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 327 saham melemah sehingga menekan IHSG. 179 saham menguat dan 145 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di posisi tertinggi 6.082 dan terendah 6.034.

Total frekuensi perdagangan saham 1.163.787 kali dengan volume perdagangan 27,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 13,5 triliun. Investor asing beli saham Rp 180,10 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 14.103.

Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham IDXTechno naik 2,05 persen, dan catat penguatan terbesar. IDXIndustry menguat 0,67 persen dan IDXFinance mendaki 0,21 persen.

Sementara itu, IDXEnergy merosot 1,46 persen, dan catatkan koreksi terbesar. Disusul sektor saham IDXNoncylical tergelincir 1,08 persen dan IDXProperty turun 0,72 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Top Gainers dan Losers

Saham-saham yang catat top gainers antara lain:

-Saham LMAS naik 33,33 persen

-Saham ATIC naik 25 persen

-Saham PORT naik 25 persen

-Saham AIMS naik 25 persen

-Saham SAMF naik 24,78 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham POLL tergelincir 6,97 persen

-Saham ARTA tergelincir 6,93 persen

-Saham CSRA tergelincir 6,92 persen

-Saham ADES tergelincir 6,91 persen

-Saham BTON tergelincir 6,88 persen

3 dari 5 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham MDKA sebesar Rp 133,1 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 126,7 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 107,9 miliar

-Saham ARTO senilai Rp 58 miliar

-Saham GGRM senilai Rp 33,4 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham PGAS senilai Rp 36,3 miliar

-Saham BFIN senilai Rp 34,4 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 29,8 miliar

-Saham BBNI senilai Rp 26,1 miliar

-Saham CTRA senilai Rp 22,1 miliar

4 dari 5 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,43 persen, indeks saham Thailand menanjak 0,19 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,21 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,48 persen.

Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,42 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,93 persen dan indeks saham Singapura susut 0,03 persen.

5 dari 5 halaman

BI Tahan Suku Bunga Acuan

Sebelumnya, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DDR) sebesar 3,5 persen pada Mei 2021. Sehingga tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility dengan masing-masing tetap sebesar 2,75 persen dan 4,25 persen.

"Rapat Dewan gubernur memutuskan mempertahankan BI 7 Days Reverse Repo Rate tetap sebesar 3,5 persen, suku bunga deposit facility tetap 2,85 persen dan bunga lending facility sebesar 4,25 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam konferensi pers, Kamis, 17 Juni 2021.

Perry menjelaskan keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi yang tetap rendah, dan stabilitas nilai tukar yang terjaga serta upaya untuk menjaga stabilitas nilai rupiah dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. BI juga terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter makro yang akomodatif dan mempercepat digitalisasi sistem pembayaran Indonesia untuk memperkuat upaya pemulihan ekonomi nasional lebih lanjut.

Untuk itu, BI memiliki berbagai langkah kebijakan lanjutan antara lain melanjutkan kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah yang sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar. BI juga melanjutkan penguatan strategi operasi moneter untuk memperkuat efektivitas kebijakan moneter yang akomodatif.

Lalu memperkuat kebijakan transparansi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) perbankan dengan penekanan pada komponen-komponen SBDK.

Selain itu BI memperpanjang kebijakan penurunan nilai denda pembayaran kartu kredit maksimal 1 persen dari outstanding maksimal Rp 100.000 sampai dengan 31 Desember 2021- untuk pendorong buffer konsumsi masyarakat dalam pemulihan ekonomi nasional.

memperkuat program pendalaman pasar uang dengan pengaturan pasar uang dan implementasi ERP khususnya di pasar uang rupiah dan valas.

Memfasilitasi penyelenggaraan promosi perdagangan dan investasi serta melanjutkan penggunaan kuransi lokal yang bekerjasama dengan instansi terkait. Pada juni dan Juli akan ada promosi investasi di sejumlah negara yaitu Jepang, Amerika Serikat, Mexico, Prancis, Swedia, Norwegia, Singapura, Australia dan China.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.