Sukses

Penjelasan Garuda Indonesia kepada BEI Terkait Percepatan Pengembalian Pesawat

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menyatakan pengembalian pesawat kepada lessor tersebut sebagai upaya pulihkan kinerja usaha.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait langkah perseroan mempercepat pengembalian pesawat yang belum jatuh tempo masa sewanya.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memulihkan kinerja usaha. "Percepatan pengembalian armada yang belum jatuh tempo masa sewanya, merupakan bagian dari langkah strategis Garuda Indonesia dalam mengoptimalisasikan produktivitas armada dengan mempercepat jangka waktu sewa pesawat," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (10/6/2021).

Langkah tersebut ditandai dengan pengembalian dua armada B737-800 NG kepada salah satu lessor pesawat. Meski demikian, percepatan pengembalian dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara Garuda Indonesia dan pihak lessor pesawat.

"Hal ini merupakan langkah penting yang perlu kami lakukan di tengah tekanan kinerja usaha imbas pandemi COVID-19 fokus utama kami adalah penyesuaian terhadap proyeksi kebutuhan pasar di era kenormalan baru," ujarnya.

Salah satu syarat pengembalian pesawat adalah dengan melakukan perubahan kode registrasi pesawat terkait. "Saat ini, kami juga terus menjalin komunikasi bersama lessor pesawat lainnya, tentunya dengan mengedepankan aspek legalitas dan compliance yang berlaku", ujar Irfan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Operasikan 53 Pesawat

Sebelumnya, PT Garuda Indonesia Tbk menyatakan, penggunaan armada selama masa pandemi COVID-19 disesuaikan dengan kondisi market dan demand layanan penerbangan, terutama berkaitan dengan diberlakukannya beberapa kebijakan pembatasan pergerakan masyarakat.

Hal ini melalui penyesuaian/pengurangan frekuensi penerbangan hingga optimalisasi penggunaan armada untuk rute padat penumpang.

Selain itu, penggunaan pesawat dalam penerbangan selama masa pandemi COVID-19 juga turut memperhatikan tingkat isian dari angkutan kargo.

"Adapun jumlah armada yang dioperasikan selama masa pandemi berkurang sehingga yang saat ini dioperasikan untuk mendukung operasional perusahaan ada pada kisaran 53 pesawat,” dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.