Sukses

Kapuas Prima Coal Incar Penjualan Rp 1,2 Triliun pada 2021

PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) tengah mempersiapkan penyelesaian proses pembangunan smelter timbal yang berada di Kotawaringin, Kalimantan Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC), emiten yang bergerak di bidang tambnag bijih besi (Fe) dan Galena membidik penjualan mencapai Rp 1,2 triliun pada 2021. Hal ini didukung dengan meningkatkan kapasitas penambangan dan produksi.

Perseroan telah menetapkan target kapasitas produksi dapat meningkat 20-30 persen pada 2021. Adapun PT Kapuas Prima Coal Tbk saat ini fokus mengolah Galena (PbS) menjadi konsentrat timbal dan Seng (Zn).

Direktur Utama PT Kapuas Prima Coal Tbk, Harjanto Widjaja menuturkan,dengan ada peningkatan harga komoditas sejak akhir 2020 turut mendorong peningkatan permintaan konsentrat timbal dan seng dari berbagai negara.

"Untuk menangkap peluang dari kenaikan kapasitas produksi perseroan dari 496.745 ton pada 2020 menjadi 564.000 pada 2021. Dari target tersebut diharapkan produksi konsentrat sedang mencapai 46.000 ton, konsentrat timbale 17.500 ton, dan produksi bijih besih bisa mencapai 300 ribu ton pada 2021,” ujar Harjanto dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (9/6/2021).

Perseroan telah mulai meningkatkan kapasitas produksi sejak kuartal IV-2020 secara bertahap terutama untuk produksi bijih besih dalam skala besar. Selain itu, PT Kapuas Prima Coal Tbk tengah mempersiapkan penyelesaian proses pembangunan smelter timbal yang berada di Kotawaringin, Kalimantan Tengah.

Smelter itu akan memasuki tahap kuartal III-2021. Smelter tersebut menjadi smelter pemurnian timbal pertama di Indonesia dengan hasil produksi mencapai 20.000 metal timbal per tahun. Diharapkan dengan langkah tersebut, dapat mendorong peningkatan kapasitas produksi dan kinerja perseroan ke depan.

Sementara itu, selama 2020, perseroan mencatat penjualan Rp 608,1 miliar dan laba kotor sebesar Rp 161,7 miliar. Sedangkan realisasi total produksi Kapuas Prima Coal selama 2020 mencapai 496.745 ton. Dari jumlah tersebut, produksi konsentrat timbal sebesar 39.974 ton.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Absen Bagi Dividen

Sementara itu, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ZINC yang diselenggarakan telah disetujui untuk penggunaan laba bersih perseroan 2020 yang tercatat Rp 29,1 miliar.

“Untuk laba bersih tahun buku 2020, akan ditempatkan sepenuhnya sebagai laba ditahan yang akan digunakan sebagai modal kerja perseroan pada 2021,” kata Harjanto.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.