Sukses

Garuda Indonesia Buka Program Pensiun Dini hingga 19 Juni 2021

PT Garuda Indonesia Tbk membuka pendaftaran program pensiun dini sejak 19 Mei-19 Juni 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) memberikan penjelasan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI)  menawarkan program pensiun dini kepada karyawan. Perseroan menyatakan telah membuka program pensiun dini tersebut sejak 19 Mei-19 Juni 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/6/2021), PT Garuda Indonesia Tbk menyatakan situasi pandemi COVID-19 yang terjadi pada seluruh belahan dunia tentu memberikan dampak signifikan terhadap trafik penumpang dan frekuensi penerbangan yang dilayani oleh perseroan.

"Perseroan dituntut untuk melakukan penyelarasan aspek supply demand guna dapat bertahan dalam masa yang menantang seperti saat ini,” tulis perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.

Oleh karena itu, dengan ada penyesuaian produksi perseroan imbas kondisi pasar dan penurunan permintaan layanan penerbangan yang menukik tajam, tak terelakkan perseroan perlu menyesuaikan pada berbagai aspek, termasuk dari sisi organisasi dan sumber daya manusia (SDM).

“Dalam hal ini dilakukan melalui penawaran program pensiun dini guna memastikan perseroan dapat tetap menjaga keseimbangan aspek supply demand yang lebih lanjut akan berpengaruh pada keberlangsungan usahanya,” tulis perseroan.

PT Garuda Indonesia Tbk membuka pendaftaran program pensiun dini sejak 19 Mei-19 Juni 2021. Adapun pembayaran hak pensiun karyawan akan dilaksanakan mulai 1 Juli 2021 secara bertahap kepada karyawan yang telah mendaftarkan diri pada periode yang ditentukan.

Program pensiun dini berlaku untuk seluruh karyawan tanpa batas usia dan tidak ada masa minimum kerja aktif karyawan. “Perlu kiranya kami sampaikan bahwa opsi/penawaran pensiun dini kepada karyawan pada prinsipnya juga tertuang dalam perjanjian kerja bersama (PKB) di pasal 64 Tahun 2018-2020 yang telah diperpanjang,” tulis perseroan.

Perseroan menyatakan tidak memiliki target jumlah pegawai yang berpartisipasi mengingat program ini bersifat sukarela. Hingga  saat ini belum ditetapkan program lanjutan.

Perseroan menyatakan, pelaksanaan program pensiun dini dari pendapatan operasional. “Sumber pendanaan pelaksanaan program pensiun dini bersumber dari pendapatan operasional perseroan,” tulis perseroan.

Perseroan juga menyatakan kalau sejak awal program ini akan dilaksanakan, perseroan telah berdiskusi bersama seluruh serikat pekerja yang ada di perseroan untuk memberikan pembaharuan dan gambaran atas situasi terkini perseroan dan kemungkinan langkah yang perlu diambil.

"Perseroan senantiasa menempatkan serikat pekerja sebagai mitra strategis perseroan dan terbuka untuk diskusi dan masukan atau feedback,” tulis perseroan.

Terkait pembayaran kewajiban kepada kreditur atau lessor, perseroan menyatakan berdasarkan perjanjian-perjanjian yang dimiliki perseroan dengan kreditur dan lessor tidak terdapat pembatasan-pembatasan terkait pelaksanaan program pensiun dini.

Adapun program pensiun dini merupakan program strategis yang dilaksanakan perseroan dalam upaya penyelarasan aspek supply-deman dan juga dalam rangka review menyeluruh atas aspek biaya perseroan, sehingga diharapkan dapat berdampak positif pada kinerja perseroan yang akan memberikan manfaat terkait pemenuhan kewajiban kepada seluruh stakeholders atau pemangku kepentingan pada masa yang akan datang.

PT Garuda Indonesia Tbk juga menyatakan kalau belum dapat memperhitungkan penghematan biaya dari program pensiun dini.

"Jumlah penghematan biaya yang diperoleh untuk program pensiun dini saat ini belum dapat diperhitungkan, mengingat program ini bersifat sukarela dan periode pendaftaran masih berlangsung hingga kini,” tulis perseroan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham GIAA

Mengutip data RTI pada penutupan perdagangan Rabu, 9 Juni 2021, saham PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) naik 6,19 persen ke posisi Rp 240 per saham.

Saham GIAA dibuka stagnan ke posisi Rp 226 per saham. Saham GIAA berada di level tertinggi Rp 240 dan rendah Rp 224 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.588 kali dengan volume perdagangan 472.885. Nilai transaksi Rp 11,1 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.