Sukses

Pertama di Dunia, El Salvador Bakal Pakai Bitcoin Jadi Alat Pembayaran yang Sah

Ini bukan langkah pertama El Salvador terhadap bitcoin. Pada Maret lalu, Strike meluncurkan aplikasi pembayaran selulernya di negara itu.

Liputan6.com, Jakarta - El Salvador berencana mengumumkan penggunaan bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut, selain dolar AS.

Presiden El Salvador, Nayib Bukele mengumumkan kemitraan El Salvador dengan perusahaan dompet digital, Strike, untuk membangun infrastruktur keuangan modern negara tersebut menggunakan teknologi bitcoin.

"Minggu depan saya akan mengirim ke Kongres RUU yang akan membuat bitcoin menjadi alat pembayaran yang sah,” kata Bukele seperti dikutip dari CNBC, Senin (7/6/2021).

Sementara, pendiri platform pembayaran Lightning Network Strike, Jack Mallers, mengumpamakan rencana ini sebagai "tembakan yang akan terdengar di seluruh dunia untuk bitcoin,”.

“Apa yang transformatif di sini adalah bahwa bitcoin merupakan aset cadangan terbesar yang pernah dibuat dan jaringan moneter yang unggul. Memegang bitcoin menyediakan cara untuk melindungi negara berkembang dari potensi guncangan inflasi mata uang fiat,” Mallers menambahkan.

El Salvador merupakan negara yang termasuk dalam kas ekonomi atau sebagian besar memakai dana tunai. Sekitar 70 persen orang tidak memiliki rekening bank atau kartu kredit. Bukle menilai, tingkat penetrasi perbankan yang rendah di El Salvador akan juga dapat meningkat dengan penggunaan Bitcoin

Ini bukan langkah pertama El Salvador terhadap bitcoin. Pada Maret lalu, Strike meluncurkan aplikasi pembayaran selulernya di negara itu. Kemudian dengan cepat menjadi aplikasi unduhan nomor satu di El Salvador.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perusahaan Kesehatan Florida Terima Bitcoin sebagai Alat Pembayaran

Sebelumnya, perusahaan kesehatan Florida, Progressive Care, menerima bitcoin sebagai alat pembayaran tes cepat COVID-19 di semua lokasi PharmcoRX milik mereka. Hal tersebut diungkapkan CEO Perusahaan, Alan Jay Weisberg.

"Ini adalah alternatif yang sangat baik bagi wisatawan pascapandemi yang datang ke komunitas kami dari luar negeri. Ini juga memungkinkan mereka yang memiliki pandangan alternatif tentang sistem pembayaran untuk mendapatkan layanan pengujian yang mereka butuhkan,” katanya dilansir CoinGape, Sabtu, 5 Juni 2021.

Keputusan itu juga dipengaruhi oleh konferensi Bitcoin yang sedang berlangsung di Miami, Amerika Serikat. Kabarnya, lebih dari 50.000 peserta dari seluruh dunia hadir dalam acara tersebut. Peserta mancanegara yang ikut ambil bagian dalam acara harus memberikan laporan negatif Covid-19.

Perusahaan juga telah mengeluarkan kode QR yang dapat dipindai bagi wisatawan untuk merampingkan proses pembayaran dan memudahkan mereka mendapatkan laporan pengetesan Covid-19.

"Pharmacol telah menguji lebih dari 10.000 orang untuk Covid-19 hingga saat ini, menghasilkan lebih dari satu juta dolar pendapatan. Kami dengan senang hati mengundang pemegang Bitcoin ke lokasi kami untuk semua kebutuhan pengujian Covid-19 mereka," ujar Weisberg.

PharmcoRX merupakan salah satu apotek pertama yang menerima pembayaran kripto sejak 2018. Terus berinovasi, perusahaan terus menawarkan opsi pembayaran kripto alternatif untuk berbagai layanan pandemi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.