Sukses

Tren Digitalisasi, Emiten Ramai-Ramai Investasi di Startup

Sejumlah emiten telah menanamkan investasi di perusahaan rintisan atau startup.

Liputan6.com, Jakarta - Menyikapi perkembangan era digital, sejumlah perusahaan tercatat atau emiten tak mau ketinggalan untuk melakukan terobosan. Beberapa di antaranya diketahui telah mempersiapkan ekspansi untuk menunjang infrastruktur perusahaan memasuki era digital.

Baru-baru ini, ada Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF),  Anthoni Salim yang membeli saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII) sebanyak 192,74 juta lembar saham. Transaksi ini dilakukan pada Senin 31 Mei 2021 dengan harga pembelian sekitar Rp 1,01 triliun atau Rp 5.277 per lembar saham.

Usai transaksi, total Anthoni Salim di DCII menjadi sebesar 11,12 persen dari sebelumnya 3,03 persen. Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Anthoni mengatakan tujuan dari transaksi itu adalah untuk investasi di bidang teknologi.

Dengan bertambahnya kepemilikan Anthoni Salim di DCI Indonesia, kini Anthoni Salim memiliki 11,12 persen atau 265,03 juta saham PT DCI Indonesia Tbk (DCII).

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Multipolar Suntik Dana ke Ruangguru

Tak mau ketinggalan, PT Multipolar Tbk (MLPL) juga telah memutuskan untuk berinvestasi di sejumlah perusahaan digital. Baru-baru ini, Multipolar berinvestasi di perusahaan digital Ruangguru

Dilansir dari keterbukaan informasi BEI, Multipolar melalui anak usahanya yaitu Nusa Jaya Cipta berinvestasi di Ruangguru senilai Rp 21 miliar. Dengan investasi itu, Multipolar menggenggam 3,38 persen saham Ruangguru. Adapun valuasi platform edutech tersebut per April kemarin diketahui sebesar USD 830 juta.

Selama beberapa tahun terakhir, Multipolar telah berinvestasi dan menjalankan portofolio bisnis digital di Indonesia dan Asia Tenggara melalui Venturra Capital. Sejumlah portofolio itu antara lain termasuk Ruangguru, OVO, Klinik Pintar dan sebagainya.

Lebih lanjut, manajemen membeberkan terdapat banyak investasi lainnya yang masih dalam tahap inkubator atau dalam proses merger akuisisi, sehingga belum dapat dipublikasikan. 

 

3 dari 3 halaman

Investasi Astra International Lewat Startup Tanah Air

Pada 12 Februari 2018, PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan investasinya kepada Gojek senilai USD 150 juta. Gojek sendiri telah tercatat sebagai startup unicorn pertama di Indonesia pada 2016. Pada saat itu, valuasi Gojek telah mencapai USD 1,3 miliar.

Tak berhenti sampai di situ, ASII melanjutkan ekspansinya dengan berinvestasi pada dua startup, yakni platform e-commerce sayur dan buah Sayurbox dan kedua startup telemedicine Halodoc dengan nilai masing-masing USD USD 5 juta dan USD 35 juta.

Selain ASII, Djarum Group melalui PT Global Digital Niaga (GDN) atau Blibli.com yang merupakan anak usaha perusahaan modal ventura Global Digital Prima (GDP) milik Djarum, juga mengumumkan investasinya kepada Gojek.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.