Sukses

Sejumput Kisah Giant di Indonesia yang Bakal Tutup Seluruh Gerai Juli 2021

Menjadi salah satu pilihan supermarket, Giant resmi beroperasi sejak 2002 di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Semua gerai Giant di Indonesia dipastikan tutup pada akhir Juli 2021. Hal tersebut disampaikan PT Perusahaan ritel multiformat PT Hero Supermarket Tbk (HERO).

Dalam keterangan resminya, perseroan menegaskan bila pihaknya akan fokus investasi terhadap tiga merek antara lain IKEA, Guardian dan Hero Supermarket.

Menjadi salah satu pilihan supermarket, Giant resmi beroperasi sejak 2002 di Indonesia. Mengutip laporan tahunan perseroan, toko Giant pertama diluncurkan di Villa Melati, Tangerang pada 2002. Berasal dari Malaysia, usaha milik keluarga Teng Meng Chun tersebut telah ada sejak 1944.

Meski demikian, Giant baru menjadi minimarket pada 1974.Terus berkembang, Giant akhirnya menjadi hypermarket besar di beberapa negara, yakni Singapura, Malaysia dan Indonesia.

Khusus Indonesia, Giant berada di bawah naungan HERO Group. Webiste resmi perusahaan menjelaskan bila pihaknya memiliki 75 gerai Giant dengan dua kategori, yakni Giant Ekstra dan Giant Ekspres.

Giant Ekstra merupakan bagian dari segmen bisnis Makanan dengan format hypermarket yang menawarkan berbagai macam produk dalam satu atap untuk pelanggan.

Selain fungsi utamanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, produk segar, serta produk perawatan tubuh, Giant Ekstra juga menawarkan berbagai macam peralatan rumah tangga seperti pakaian, serta barang-barang perabotan rumah.

Dengan motto 'Murah Setiap Hari', Giant Ekstra telah menjadi pilihan konsumen untuk membeli berbagai macam produk masyarakat Tanah Air.

Sedangkan Giant Ekspres merupakan toko dengan format Supermarket milik HERO Group. Target konsumen untuk tipe ini ialah masyarakat yang mengutamakan efisiensi serta kenyamanan berbelanja.

Dengan menyediakan berbagai macam produk, toko Giant Ekspress terletak di lokasi strategis dekat kawasan pemukiman warga agar dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan belanja harian dan mingguan.

Giant Ekspres terus menawarkan produk segar, kebutuhan sehari-hari, dan barang-barang rumah tangga.

Namun, induk usaha Giant harus menutup seluruh gerai pada Juli 2021.Tutupnya Giant di Indonesia diyakini perusahaan sebagai langkah perubahan strategi untuk merespons cepat dan tepat perubahan dinamika pasar.

Selain itu, perseroan melihat beralihnya konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut juga terjadi secara global.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ubah 5 Gerai Jadi IKEA

Sebelumnya, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) akan fokus mengembangkan investasi di IKEA, Guardian dan Hero Supermarket. Salah satu pengembangan bisnis tersebut langkah perseroan dengan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA.

"Menyusul tinjauan strategis atas seluruh lini bisnisnya, Perseroan akan memfokuskan investasi untuk mengembangkan IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan Giant,” demikian mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) diteken Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Hadrianus Wahyu Trikusumo, Selasa, 25 Mei 2021.

Hadrianus menuturkan, Perseroan akan mengubah hingga lima gerai Giant menjadi IKEA sebagai bagian dari fokus perseroan. Perseroan juga mempertimbangkan mengubah sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket."Gerai Giant lainnya di Indonesia akan ditutup pada akhir Juli 2021,” ujar dia.

Ia mengatakan, perubahan strategi ini merupakan respons cepat dan tepat perseroan yang diperlukan untuk beradaptasi terhadap perubahan dinamika pasar.

Perseroan menilai, beralihnya konsumen Indonesia dari format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir, sebuah tren yang juga terlihat di pasar global lainnya.

“Rencana ini diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan,” ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.