Sukses

Wall Street Perkasa Dipicu Kenaikan Saham Teknologi

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham Dow Jones naik 186,14 poin atau 0,6 persen ke posisi 34.393,98.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan saham Senin (25/5/2021).  Sektor saham teknologi dan saham yang diuntungkan dari pembukaan ekonomi membawa wall street naik.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks saham Dow Jones naik 186,14 poin atau 0,6 persen ke posisi 34.393,98.  Indeks saham S&P 500 menanjak 1 persen ke posisi 4.197,07 didorong sektor saham teknologi dan sektor komunikasi.

Indeks saham Nasdaq menanjak 1,4 persen ke posisi 13.661,17 seiring Alphabet, Facebook dan Microsoft kompak menguat lebih dari dua persen. Sektor saham teknologi menguat didorong bitcoin yang berbalik arah menguat pada awal pekan ini. 

Pada Minggu, 23 Mei 2021, uang kripto turun di bawah USD 32.000, dan menguat 20 persen ke posisi di atas USD 39.000. Pada Rabu pekan lalu, harga bitcoin anjlok ke posisi di atas USD 30.000, level terendah sejak Januari.

Saham Coinbase pun menguat 0,4 persen didorong bitcoin dan Goldman mulai menilai bursa kripto dengan peringkat beli. Saham Tesla, pemegang besar aset kripto naik 4,4 persen.

Selain saham teknologi, saham yang mendapatkan keuntungan dari pembukaan ekonomi juga menguat. Saham American Airlines dan United Airlines naik 1 persen. Saham Carnival menanjak 2,7 persen. Saham Norwegian Cruise Line melompat 4,7 persen setelah operator kapal pesiar berencana untuk berlayar di AS pada musim panas.

“Kita melihat kelanjutan poin data secara bertahap yang menguatkan pandangan kami, saham keluar dari kisaran ini, dan langkah selanjutnya akan menguat,” tulis Head of Research at Fundstrat Global Advisors, dilansir dari CNBC, Selasa (25/5/2021).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kasus COVID-19 di AS Sentuh Level Terendah

Lee menekankan data menunjukkkan jumlah kasus COVID-19 yang menurun di AS. Kasus COVID-19 di AS merosot ke level terendah sejak Juni seiring pemerintah menyiapkan pekan Memorial Day. Berdasarkan data Universitas Johns Hopkins, rata-rata kasus harian baru sekitar 26.000 pada Minggu, 22 Mei 2021.

Selama sepekan, wall street turun seiring reli indeks saham Dow Jones dan S&P 500 terhenti. Indeks saham Dow Jones melemah 0,5 persen, indeks saham S&P 500 tergelincir 0,4 persen pada pekan lalu. Indeks saham Nasdaq naik 0,31 persen.

Meski pun pekan lalu uang kripto anjlok dan risalah FOMC agak hawkish, investor cenderung beli saham ketika turun. Hal ini disampaikan JPMorgan dalam catatan kepada klien.

“Mentalitas beli saat turun ini telah sangat kuat pada 2021, dan telah memberikan dukungan mencegah koreksi kecil dalam saham dan risiko pasar menjadi lebih diperpanjang,” tulis JPMorgan.

3 dari 3 halaman

Tren Sideways Bakal Lebih Lama

Sebelumnya the Federal Reserve mengisyaratkan pertemuan April kalau pihaknya dapat mempertimbangkan kembali kebijakan moneter yang longgar jika ekonomi terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan yang cepat, berdasarkan risalah pertemuan pada pekan lalu.

Memasuki pekan terakhir pada Mei 2021, indeks Dow Jones berada di jalur yang tepat untuk mencatat kenaikan pada Mei. Indeks saham S&P 500 menguat 0,4 persen sepanjang Mei 2021. Indeks saham Nasdaq turun lebih dari 2 persen.

"Kami pikir tren berombak dan sideways akan berlanjut sedikit lebih lama, dan pasar akan mengalami ketakutan aksi jual. Sementara saham menyerap banyak perubahan dengan baik sejauh ini, semua poin infleksi masih harus dimainkan lebih lama,” ujar Pendiri Vital Knowledge, Adam Crisafulli.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.