Sukses

Intip Susunan Terbaru Direksi dan Komisaris Indofarma

PT Indofarma Tbk merombak susunan pengurus direksi dan komisaris pada RUPST 20 Mei 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indofarma Tbk (INAF) memutuskan merombak susunan direksi dan komisaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2020 pada 20 Mei 2021.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, ditulis Minggu (23/5/2021), berikut susunan pengurus Indofarma terbaru:

Dewan Komisaris Indofarma:

Komisaris Utama: Laksono Trisnantoro

Komisaris Independen: Didi Agus Mintadi

Komisaris Independen: Teddy Wibisana

Adapun Laksono Trisnantoro menggantikan Daniel Tjen. Sebelumnya susunan komisaris pada RUPST 29 Juli 2020 antara lain Komisaris Utama Daniel Tjen, Komisaris Didi Agus Mintadi dan Komisaris Independen Teddy Wibisana.

Dewan Direks Indofarma:

Direktur Utama: Arief Pramuhanto

Direktur Produksi dan Supply Chain: Jejen Nugraha

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko dan Sumber Daya Manusia (SDM): Sahat Sihombing

Jejen Nugraha dan Sahat Sihombing menggantikan Eko Dodi Santoso dan Herry Triyatno. Sebelumnya pada RUPST 20 Juli 2020 antara lain Direktur Keuangan dan Human Capital Herry Triyatno dan Direktur Produksi Supply Chain Eko Dodi Santoso.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek 2021

Sebelumnya, PT Indofarma Tbk (INAF) memiliki enam proyek pengembangan produk dan satu proyek pendukung pada 2021. Nilai pembiayaan investasi dan modal kerja untuk memastikan proyek pengembangan produk itu berjalan baik masing-masing Rp 169,86 miliar dan modal kerja Rp 30 miliar.

Untuk mengembangkan kemandirian produk alat kesehatan Indonesia, PT Indofarma Tbk akan membangun pabrik melt blown yang merupakan bahan baku masker dengan nilai pembiayaan investasi Rp 14,86 miliar dan modal kerja Rp 5 miliar.

Selanjutnya pabrik hospital furniture dengan nilai pembiayaan investasi Rp 15 miliar dan modal kerja Rp 5 miliar. Lalu pabrik sarung tangan atau gloves dengan nilai pembiayaan investasi Rp 20 miliar dan pabrik Catheter dengan nilai pembiayaan investaso Rp 50 miliar dan modal kerja Rp 10 miliar.

Untuk pengembangan central processing facility, nilai pembiayaan investasi yang digunakan Rp 30 miliar dan modal kerja Rp 10 miliar. Nilai pembiayaan investasi untuk supporting function sebesar Rp 10 miliar.

"Pada akhir 2021, semua fasilitas produksi dan pendukung yang baru tersebut ditargetkan sudah selesai dan siap beroperasi pada awal 2022,” dikutip dari keterangan tertulis PT Indofarma Tbk , Kamis, 20 Mei 2021.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.