Sukses

Saat Elon Musk Kritik Dampak Penambangan Bitcoin

Elon Musk mengunggah grafik dari University of Cambridge yang menunjukkan lonjakan konsumsi listrik Bitcoin tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk melontarkan kritiknya terhadap Bitcoin. Kendati ia mengaku percaya pada mata uang digital, tetapi penambangan mata uang kripto yang tidak ramah lingkungan diakuinya telah melebihi manfaatnya.

Elon Musk menyampaikan kekhawatiran dalam cuitan di Twitter pada Kamis, 13 Mei 2021 tentang penggunaan besar-besaran batu bara dan energi intensif karbon lainnya untuk menghasilkan listrik yang diperlukan untuk menambang mata uang digital. Dia juga mengulangi seruannya untuk pajak penggunaan karbon dalam tweet terpisah.

"Untuk memperjelas, saya sangat percaya pada crypto, tetapi itu tidak dapat mendorong peningkatan besar-besaran dalam penggunaan bahan bakar fosil, terutama batu bara,” tulis Elon Musk seperti dikutip, ditulis Sabtu, (15/5/2021).

Sebelumnya, CEO Tesla Inc itu mengunggah grafik dari University of Cambridge yang menunjukkan lonjakan konsumsi listrik Bitcoin tahun ini. Cuitan ini menyusul keputusannya untuk menangguhkan metode pembelian mobil Tesla menggunakan Bitcoin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saham Tesla Turun

Pada Februari 2021, Tesla mengatakan telah membeli USD 1,5 miliar dalam Bitcoin dan berencana menerimanya sebagai alat pembayaran. Hal ini memicu reli di sahamnya sendiri serta mata uangnya. Akan tetapi, perubahan arah pada Rabu mengirim nilai itu dan mata uang kripto lainnya meluncur.

Bitcoin tetap tidak jauh dari level terendah sehari setelah tweet terbaru Musk. Mata uang kripto terbesar turun sekitar 9 persen menjadi USD 49.700 pada 17:30 Di New York, meskipun dari posisi terendah sekitar USD 46.000 tercapai sebelumnya.

Dilansir dari Bloomberg, Musk telah menjadi juara perusahaan awal dalam mengadopsi mata uang digital dan telah membantu memacu popularitas Dogecoin, mata uang kripto yang dimulai sebagai lelucon pada 2013.

Saham Tesla naik 0,3 persen dalam perdagangan pasca pasar setelah ditutup turun 3,1 persen menjadi USD 571,69. Sahamnya turun sekitar 19 persen tahun ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.