Sukses

Alasan Lingkungan, Elon Musk Ungkap Beli Mobil Tesla Tak Bisa Lagi Pakai Bitcoin

Harga Bitcoin turun sekitar 5 persen dalam beberapa menit pertama setelah pengumuman dari Elon Musk.

Liputan6.com, Jakarta Lewat cuitan dalam twitter, CEO Tesla Elon Musk mengatakan bahwa Tesla telah menangguhkan pembelian kendaraan menggunakan Bitcoin. Langkah tersebut dilakukan karena kekhawatiran atas penggunaan bahan bakar fosil yang meningkat pesat untuk penambangan Bitcoin.

Harga Bitcoin turun sekitar 5 persen dalam beberapa menit pertama setelah pengumuman dari Elon Musk.

Dikutip dari CNBC, Kamis (13/5/2021), dalam arsip Otoritas Keuangan AS atau Securities Exchange Commision (SEC) pada Februari 2021, Tesla mengungkapkan bahwa ia membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar dan dapat berinvestasi di lebih banyak Bitcoin atau mata uang kripto lainnya di masa depan.

Saat itu, Tesla menyatakan akan mulai menerima bitcoin sebagai metode pembayaran untuk produk mobilnya.

Dukungan untuk cryptocurrency dari Tesla ini berkontribusi pada kenaikan harga cryptocurrency, termasuk Bitcoin dan dogecoin. kedua aset tersebut meroket dalam beberapa bulan terakhir.

Berikut cuilan pengumuman Elon Musk tersebut:

“Tesla telah menangguhkan izin yang memperbolehkan pembelian kendaraan menggunakan Bitcoin. Kami prihatin dengan peningkatan pesat penggunaan bahan bakar fosil untuk penambangan dan transaksi Bitcoin, terutama batu bara, yang memiliki emisi terburuk dari bahan bakar apa pun. Cryptocurrency adalah ide yang bagus di banyak tingkatan dan kami percaya ini memiliki masa depan yang menjanjikan, tetapi ini tidak dapat merugikan lingkungan."

"Tesla tidak akan menjual Bitcoin apa pun dan kami bermaksud menggunakannya untuk transaksi segera setelah transisi penambangan ke energi yang lebih berkelanjutan."

Sebelumnya, bank besar yang beroperasi di Wall Street seperti Goldman Sachs dan Morgan Stanley juga memberikan perhatian yang lebih kepada Bitcoin.

Namun beberapa investor, seperti pendiri Softbank, Masayoshi Son, masih belum percaya pada kegilaan kripto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bank Sentral Inggris: Investor Aset Kripto Harus Siap-Siap Kehilangan Uangnya

Sebelumnya, Gubernur Bank of England (BOE) atau Bank Sentral Inggris, Andrew Bailey menegaskan, cryptocurrency atau mata uang kripto tidak memiliki nilai intrinsik dan orang yang berinvestasi harus siap kehilangan semua uang mereka.

Seperti dilansir CNBC, Sabtu (8/5/2021), mata uang digital seperti bitcoin , ethereum, dan dogecoin banyak menarik perhatian tahun ini.

Meski demikian, Bailey mengingatkan para investor untuk lebih jeli memilih investasi berjangka yang tepat. "Mereka tidak memiliki nilai intrinsik. Saya akan mengatakan ini dengan sangat blak-blakan lagi. Beli hanya jika Anda siap kehilangan semua uang Anda," kata Bailey.

Komentar yang diberikan Bailey, sejalan dengan peringatan yang dilakukan Financial Conduct Authority (FCA) Inggris.

"Berinvestasi dalam aset kripto, atau investasi dan pinjaman yang terkait dengannya, umumnya melibatkan pengambilan risiko yang sangat tinggi dengan uang investor," kata pengawas layanan keuangan pada bulan Januari lalu.

Pernah menjabat sebagai kepala eksekutif FCA, Bailey telah cukup lama skeptis terhadap mata uang kripto. Pada 2017, dia juga telah memberikan peringatan serupa kepada para investor yang ingin melakukan investasi.

3 dari 3 halaman

Luncurkan Gugus Tugas

Bitcoin telah mengalami kenaikan lebih dari 90 persen sepanjang tahun ini. Peningkatan ini tak terlepas dari minat investor institusional dan pembeli korporat seperti Tesla.

Perusahaan mobil listrik tersebut telah membeli bitcoin senilai USD 1,5 miliar awal tahun ini, dan nilai kepemilikannya telah meningkat menjadi hampir USD 2,5 miliar .

Para pendukung bitcoin melihatnya sebagai penyimpan nilai yang mirip dengan emas karena pasokannya yang langka. Hanya terdapat 21 juta bitcoin yang dapat dicetak, alasan yang digunakan cryptocurrency ialah melindungi nilai inflasi karena bank sentral telah mencetak uang untuk meringankan pandemi virus corona.

Tak hanya itu, Michael Hartnett, kepala strategi investasi di Bank of America Securities juga mengatakan, reli bitcoin terlihat seperti induk dari semua gelembung, sementara Stephen Isaacs dari Alvine Capital yakin tidak ada dasar yang tepat untuk produk ini.

Pada saat yang sama, bank sentral sedang mempertimbangkan apakah akan menerbitkan mata uang digital mereka sendiri. Bulan lalu, Bank of England meluncurkan gugus tugas bersama dengan Departemen Keuangan yang bertujuan untuk mengeksplorasi mata uang digital bank sentral, atau CBDC. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.