Sukses

Analis Prediksi Harga Saham Tesla Bakal Tembus USD 1.000

Kekurangan chip semikonduktor secara global bisa menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi Tesla saat ini.

Liputan6.com, Jakarta - Analis Wedbush Dan Ives menegaskan bila saham Tesla diyakini akan melonjak ke angka USD 1.000 atau sekitar Rp 14.197.662 (asumsi kurs Rp 14.197 per dolar AS) pada 2021 karena permintaan mobil listrik di pasar otomotif China masih tetap kuat.

Meski demikian, kekurangan chip semikonduktor secara global bisa menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi Tesla saat ini.

Seperti dilansir Teslarati, Selasa (11/5/2021), Ives saat ini menjadikan Tesla sebagai perusahaan dengan kinerja terbaik, karena itu target USD 1.000 bukanlah hal yang mustahil.

Emiten berkode TSLA ditutup di angka USD 629,04 pada Senin, atau turun 6,44 persen dibandingkan dengan penutupan pasar terakhir. Saham TSLA terendah yang dicapai tahun ini berada di harga USD 563 pada Maret, dan tertinggi mencapai USD 880,02 di Januari.

Terlepas dari target harga optimistis untuk Tesla, Ives mendaftarkan tiga rintangan yang mungkin dihadapi perusahaan mobil listrik untuk mencapai harga USD 1.000 per saham.

Pertama, Tesla masih harus menghadapi kekurangan chip global yang telah mempengaruhi banyak produsen mobil dan perusahaan teknologi. Elon Musk secara terbuka membahas kemunduran yang dialami Tesla saat mengurangi produksi Plaid Model S dan Model X karena kekurangan chip global.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Persaingan di Pasar Kendaraan Listrik

Halangan kedua yang Ives percaya ialah, Tesla perlu mengatasi persepsinya di China. Meskipun dia yakin permintaan Tesla di negara Asia tetap kuat, Ives masih mewaspadai pukulan balik politik di China terkait dengan masalah keamanan.

"Garis utama halangan saat ini bukanlah kekurangan chip jangka pendek menurut pendapat kami (yang bersifat sementara), melainkan kemampuan Tesla untuk lebih jauh menembus China," kata Ives.

Halangan terakhir ialah meningkatnya persaingan di pasar kendaraan listrik baterai secara global. Market Insider menunjukkan Lucid Motors, Ford, dan Volkswagen akan memamerkan kendaraan listrik andalan mereka.

"Sekarang ini tentang Musk yang bermain bagus. Selama beberapa minggu terakhir seputar masalah keamanan dan memastikan bahwa Tesla tidak melihat adanya hambatan atau tindakan keras pemerintah di China, yang siap mewakili 40 persen ditambah pengiriman global pada tahun 2022," ujar Ives.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.